Olahraga panahan biasanya dilakukan dengan cara berdiri. Namun, apakah Anda pernah melihat orang memanah dengan cara duduk bersila? Tidak hanya memanah dalam kondisi bersila, pemanah juga tidak membidik dengan mata. Busur diposisikan mendatar di hadapan perut sehingga bidikan panah mengandalkan perasaan hati pemanah.
Ya, Jemparingan. Olahraga ini juga merupakan tradisi dan budaya Kasultanan Mataram. Dilakukan dengan posisi duduk bersila dan berpakaian tradisonal dengan sasaran berupa bandul (wong-wongan) yang berjarak sekira 30 meter.
Filosofi dalam jemparingan adalah pamenthanging gandewa pamenthenging cipto yang diartikan bahwa pemanah membidik sasarannya dengan menggunakan hati bukan mata.