Siswa Klas XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Purbalingga, Yusa Abdulah akan mewakili sekolahnya pada Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah (IBBS) tahun 2019. Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah Tahun 2019 mengusung tema “Membangun Sinergi dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Keberlanjutan Pengelolaan Sampah di Indonesia”.
Kegiatan setiap tahun dalam rangka menyukseskan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPUPR) Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2025 ini, akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Margarana, Kabupaten Tabanan,Bali, selama tiga hari , 10-12 Oktober 2019 mendatang. Peserta 400 orang berasal dari berbagai kabupaten dan kota se -Indonesia.
“Ini merupakan pelaksanaan Jambore ke-4, setelah pelaksanaan di Solo pada 2016, Banda Aceh pada 2017, dan Malang pada 2018. Dan Yusa Abdulah, dinyatakan lolos setelah mengikuti seleksi yang diselenggarakan oleh panitia,” Kepala SMA Negeri 1 Purbalinga, Drs. Kustomo kepada cyber media lintas24.com Rabu (2 Oktober 2019).
Yusa Abdulah yang aktif di kegiatan Pramuka Ambalan Ganesha SMA Negeri 1 Purbalingga mengemukakan, dirinya tertarik mengikuti jambore ini, karena mengidolakan sekolah tempatnya belajar, dan juga lingkungan di sekitarnya agar terlihat bersih dan bebas sampah.
“Kalau lingkungan sekolah kita bersih dan bebas sampah, sangat mendukung untuk belajar. Saya sangat peduli dengan hal ini. Mari ciptakan Indonesia Bersih dan Bebas Sampah, dari lingkungan sekitar kita dulu, dengan selalu berperan aktif, diantaranya tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Yusa Abdulah.
Ia menambahkan, selama mengikuti jambore, dirinya akan bertukar pengalaman tentang menjaga kebersihan dan menangani smapah dengan berbagai kalangan.Ada dari Instansi pemerintahan, aktivis lingkungan, masyarakat sipil, hingga pelajar dan mahasiswa. Berbagai komunitas peduli lingkungan pun berkumpul untuk menjadi panitia dan relawan di kegiatan ini.
Untuk diketahui, rangkaian kegiatan selama Jambore IBBS diantaranya talkshow mengenai program kementerian dan pemerintah daerah terkait pembiayaan dan pengelolaan sampah, pembentukan forum komunikasi provinsi bebas sampah (FKPBS), orkestrasi kampanye digital, penyusunan rencana aksi FKPBS, malam budaya, dan kunjungan ke destinasi kearifan lokal