Cumplung atau lebih dikenal buah kelapa busuk yang sudah jatuh dan sampah botol plastik di sekitar SMPN 2 Baturraden menjadi kendala tersendiri. Untuk itu diperlukan kreatifitas untuk mengubah limbah menjadi produk yang menawan
“Di sekitar sini banyak cumplung yang tidak dimanfaatkan. Kalau botol plastik saat ini menjadi limbah yang masih menjadi persoalan klasik. Kita berupaya menyelamatkan lingkungan dengan memanfaatkan limbah tersebut,” kata Joni Teguh Supridjana Guru Seni dan Budaya sekaligus Wakil Kepala Sekolah II kepada cyber media lintas24.com, Rabu (23 Oktober 2019)
Ia menjelaskan, Bbtol plastik tersebut digunakan sebagai badan wayang. Lalu dibungkus menggunakan kain sesuai dengan karakter yang dibuat oleh masing-masing pelajar. Setelah selesai nantinya wayang-wayang tersebut akan menjadi koleksi sekolahan sekaligus media pembelajaran berkelanjutan bagi pelajar baru setelah pelajar lulus.
“Selain itu kita juga akan menyumbangkan wayang tersebut untuk TK dan SD yang membutuhkan. Karena tidak mungkin dengan banyaknya wayang bakal ditampung sepenuhnya oleh sekolah,” ujarnya.
Pembuatan wayang cumplung tersebut termasuk masal. Karena melibatkan keseluruhan pelajar dari kelas 1 sampai 3 dengan jumlah 753 siswa.