Ratusan warga Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga,mendesak aktivitas galian C di kawasan Toyareja, segera dihentikan. Pasalnya, aktifitas penambangan pasir itu memicu kerusakan lingkungan dan infrastruktur desa. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di tepian Sungai Klawing, Rabu (21 Agustus 2019).
Baca Juga : Warga Desa Penaruban dan Desa Kalikajar Tolak Penambangan Galian C
Kepala Desa Toyareja, Walkimin, melalui Kaur umum, Paryono mengungkapkan, aktivitas penambangan dengan alat berat bakal menyebabkan erosi di tepian sungai. Selain mendesak penutupan galian C yang ada di kawasan desa tersebut, warga juga melarang truk pengangkut pasir melintas di jalan desa mereka. Truk tersebut, merupakan pengangkut hasil galian di Desa Lamongan.
Baca Juga : Warga Jatisaba Keberatan Truk Pasir Galian C Gunakan Jalan Letnan Kusni
“Apa yang menjadi tuntutan warga, kita dukung sepenuhnya. Kami selaku pemerintahan desa, sudah memfasilitasi tuntutan warga. Kami juga sudah sampaikan ke pihak pengusaha, dan lima unit alat berat sudah diangkut. Intinya, warga meminta galian C di sini ditutup,” katanya
Baca Juga : Warga RW VI Kelurahan Purbalingga Wetan Tolak Penambangan Pasir di Kali Klawing
Ia menyampaikan, selain penutupan galian c, warga juga melarang truk pasir yang melintas jalan Desa Toyareja dari penambangan di Desa Lamongan. Jalan akan rusak, karena muatan truk tersebut melebihi tonase
Baca Juga : Film “Tambang Pasir” Jawaranya FFP 2019
“Penambangan menggunakan alat berat, akan merusak lingkungan dan meyebabkan rusaknya jalan desa.Tebing yang berada di bibir sungai, bisa tergerus air dan akan ambrol. Padahal, sangat dekat dengan pemukiman warga kami,” tegasnya
Terpantau di lokasi, sekira 100 warga Desa Toyareja bersama perangkat desa, mendatangi lokasi galian. Warga langsung mengusir lima alat berat yang melakukan aktifitas penambangan.