UMP Terapkan Mobel Pembelajaran Projeck Citizen

Uncategorized139 views

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mendorong Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) agar menerapkan pembelajaran berbasis masalah (Problem solving).

“Salah satu caranya melalui tugas akhir mata kuliah Kebijakan Publik dan Konsep Demokrasi dan HAM dengan menerapkan model pembelajaran Project Citizen,” ungkap Ketua Prodi PPKn Efi Miftah Faridli M.Pd kepada cyber media lintas24.com

Dosen mata kuliah Konsep Demokrasi dan HAM ini mengatakan, awal mula Project Citizen digunakan untuk mata pelajaran Civic and Goverment  di Amerika Serikat, namun sekarang Priject Citizen juga diterapkan di tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dalam bidang Social Studies.

“Model pembelajaran Project Citizen dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sangatlah cocok diterapkan, hal ini berkaitan dengan kecakapan kewarganegaraan (civic skill),” jelasnya.

Dalam sesi ini setiap kelompok mempresentasikan hasil penelitiannya dihadapan dewan juri, yang disebut dengan Showcase.

Mahasiswa PPKn UMP Angkatan 2017, Tegar Lestari mengatakan, presentasi dilakukan secara bergantian dalam setiap kelompok. Dalam pelaksanaanya setiap kelompok memperkenalkan diri dan meneriakkan yel-yel kelompoknya.

“Kami terbagi menjadi 2 kelompok yang didalamnya terbagi juga menjadi tiap kelompok portopolio. Kelompok pertama di ketuai oleh Sandra Tegar Larasati (20) dengan tema Tarif Retribusi Parkir di Kabupaten Banyumas dan kelompok kedua di ketuai oleh Meta Roh Hijah (20) dengan tema Merokok Saat Mengendarai Sepeda Motor,” pungkasnya.

Mahasiswa PPKN UMP, Mengasah Jiwa Wirausaha sejak di Bangku Kuliah

Menekuni dunia wirausaha kini tengah digandrungi para generasi muda. Namun, menjadi seorang wirausaha muda dan sukses diperlukan pelatihan serta motivasi sedini mungkin. Bekal ini bisa didapatkan sejak di bangku kuliah. Seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) ini. Sejak kuliah Aji Tabah Prayoga (21) telah melatih diri untuk menjadi seorang wirausaha muda.

Bangun pagi dan pulang malam sudah menjadi rutinitas harian mahasiswa semester tujuh ini. Menurutnya berwirausaha sambil menyelesaikan tugas akhir bukan menjadi soal. Meskipun tengah menyelesaikan skripsi yang merupakan tugas akhir setiap mahasiswa untuk menempuh gelar Strata 1 (S1) ia justru memanfaatkan karena sudah jarang bahkan habis kontrak belajar disemester sebelumnya.

Di rumahnya, Desa Kembaran Wetan,  Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga ia merintis usahanya dengan percetakan stiker.

Menurutnya berwirausaha merupakan bentuk aplikasi langsung sebagai mahasiswa karena sebelumnya pernah belajar tentang skill kewirausahaan yang juga wajib dimiliki oleh calon guru PPKn dan merupakan perwujudan Good Citizenship serta bentuk partisipasi Warga Negara (civic participation) dalam bidang ekonomi.

“Setiap orang boleh dan bebas berwirausaha meskipun masih berstatus pelajar atau mahasiswa, dengan catatan tidak menggangu kegiatan akademik,” katanya.

Berkaitan dengan cara membagi waktu antara akademik dengan wirausaha, Aji telah memiliki strategi tersendiri agar tuga akademik tidak terbengkalai.

“Untuk itu mudah saja, kalau saya pribadi lebih bagaimana cara membagi waktu dengan bijak, biasanya saya memulai kegiatan di toko pagi hari hingga kadang bisa sampai malam ketika banyak kerjaan, tapi ketika ada kewajiban tugas akademik dan harus berangkat ke kampus, toko biasanya dijaga bapak, ya bagi tugas gitu, ataupun ketika berada di toko tapi sedang senggang waktunya ya bisa dimanfaatkan untuk mencicil tugas, intinya saling melengkapi,” pungkasnya

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *