Unit Bantuan Pertolongan Pramuka Kwartir Cabang Gerakan Pramuka (Ubaloka Kwarcab) Purbalingga ikut terlibat dalam pencarian seorang santri Pondok pesantren Minhajuttolabah yang hanyut di Sungai Serayu, Rabu (4 Maret 2020).
“Kemarin, Selasa (3 Maret 2020) pencarian dihentikan, karena air tinggi, hujan, dan gelap. Karena dapat membahayakan tim. Hari ini dilanjutkan kembali,” ungkap Ketua Dewan Kerja Cabang (DKC) Purbalingga, Dhiki Rachmawan Pratama saat dihubungi cyber media lintas24.com melalui pesan digital whatsapp, Rabu (4 Maret 2020).
Dhiki menambahkan, anggota Ubaloka ini bergabung dengan Basarnas Purbalingga dan Cilacap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, PMI, TNI, Polri, Satpol PP Purbalingga, RAPI Purbalingga, Pengurus Ponpes Minhajuttolaba, dan warga Kembangan
“Kami libatkan dua orang anggota, Khabib dan Andy Prasetyo. Ya, ini sebagai kepedulian anggota Pramuka sebagai upaya pertolongan kecelakaan dan musibah. Ini atensi kami sebagai anggota Pramuka,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kejadian berawal ketika Afni santri kelas 8 Pondok pesantren Minhajuttolabah yang beralamat Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja bermain bersama empat temannya di Sungai Serayu, Selasa (3 Maret 2020). Santri tersebut bermain di tepi sungai pada pukul 11.00 wib, setelah kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantrennya.
Warga yang sedang beraktifitas di sekitar sungai juga telah mengingatkan lima orang santri itu untuk berhati-hati agar tidak menyeberang sungai. Namun, kelima santri tersebut masih nekat berenang ketengah sungai. Padahal salah satu diantara santri itu tidak bisa berenang. Santri itu ditolong oleh temannya. Kondisi air saat itu sudah mulai meninggi. Temannya tersebut malah hanyut ke dasar sungai.
Proses pencarian dilakukan hingga pukul 18.30, korban belum ditemukan. Proses pencarian dilanjutkan hari ini dan masih berjalan.