Sebanyak 21 Kabupaten dan Kota di wilayah Propinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) serentak di bulan September 2020.
“Perhelatan akbar seperti ini tentunya mengundang berbagai kerawanan yang harus dihadapi secara hati-hati. TNI-POLRi harus siap mengemban tugas mulia untuk mengawal dan menyukseskan Pilkada serentak,” ungkap Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi saat membuka Rapat Pimpinan TNI-POLRI Jateng dalam rangka Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020, di Hotel Atria Magelang, Kamis (06 Februari 2020).
Ia menyebutkan, bahwa rapat pimpinan ini merupakan tindak lanjut Rapim TNI-Polri, 28 Januari yang lalu. Melalui kegiatan seperti ini diharapkan akan menghasilkan berbagai pemikiran dan keputusan yang bernilai strategis, dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TNI-Polri yang semakin berat dan kompleks.
“Saya sangat berharap forum ini dapat menjadi sarana bagi kita untuk mempererat ikatan emosional dan jalinan komunikasi yang baik sehingga tugas-tugas kita kedepan dapat dilaksanakan secara proporsional dan profesional,” tuturnya.
Kapolda Jateng, Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, untuk sisi pengamanan Polda Jateng bakal menerjunkan 2/3 dari seluruh personel yang dimiliki. Selain itu akan mendapat backup dari Kodam IV Diponegoro sebanyak 1/3 pasukan dari total 26 ribu personel.
“Isu lokal akan sangat beragam, saya minta Kapolres, Dandim, KPU dan Parpol harus bekerja sama. Bukan hanya konvensional, karena itu tidak mungkin. Harus digital, medsos terutama,” katanya.
Dalam mengelola keamanan lanjut Irjen Rycko Amelza Dahniel, khususnya yang dari kepolisian dan berkaitan dengan siber, lanjut Rycko, kita adakan patroli siber sehingga bisa kita lakukan sebuah antisipasi yang baik.
“Patroli siber sudah ada direktorat siber Sekarang rutin kita lakukan terus patroli. Hampir semua wilayah merata rawan,” katanya
Hal senada diungkapkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Dikatakan menjelang Pilkada serentak 2020, teridentifikasi terdapat dua titik kerawanan, yakni keamanan berbasis isu lokalitas dan siber. Pilkada Jateng 2020 bakal dilaksanakan pada bulan September mendatang di 21 kabupaten/kota.
“Beberapa persoalan isu lokalitas yang bisa jadi pemicu memanasnya situasi. Termasuk persoalan calon tunggal hingga isu warisan proses politik sebelum Pilkada, seperti Pilpres sampai Pilkades. Kita langsung mengidentifikasi potensinya apa. Sekarang kita identifikasi agar lokalitas itu bisa kita antisipasi sejak awal,” katanya.
Sementara untuk pengamanan darling, Ganjar menyebut bakal dilakukan patroli siber yang digawangi oleh pihak kepolisian. Dia berharap masyarakat tidak memancing ataupun terpancing oleh isu-isu di media sosial yang belum jelas juntrungannya.
“Semua masih potensi. Ini yang kita waspadai. Tapi kalau kita lihat, sekarang secara nasional sudah adem ayem semoga ini menular ke daerah. Tapi ya jangan mancing-mancing,” katanya.
Turut hadir dalam Rapimda TNI-POLRI Jateng, Gubernur AKMIL, Gubernur AKPOL, Danlanud Adi Sucipto, Kasdam, Wakapolda dan para pejabat Kodam IV/Diponegoro dan Polda Jateng, Kapolres serta Dandim se Jateng.
Untuk diketahui, 21 daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak yakni Kabupaten Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Wonosobo, Kota Semarang, Surakarta, Megalang dan Kota Pekalongan.