Tim Penilai Lomba OP ke Lapangan, Cilacap Targetkan Juara Nasional

Uncategorized99 views

CILACAP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI kembali menerjunkan Tim Penilai Lomba Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tingkat Nasional Tahun 2015 di Cilacap, Rabu (7/10) pagi.

Tim yang berjumlah lima orang dan dipimpin Ir Sukrasno itu akan melakukan penilaian untuk kategori Kepala UPTD Bina Marga SDA dan ESDM Kroya, Agus Susanto.

Tim diterima Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji di Ruang Gadri, kompleks Pendopo Wijayakusuma Cilacap.

Ikut hadir, Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Tengah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak dan Citanduy, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Drs Sutarjo MM, para pejabat di jajaran Pemkab Cilacap, dan undangan lain.

Kepala Bina Marga SDA dan ESDM Kabupaten Cilacap A Ristiyanto mengatakan, wilayah kerja UPTD Kroya dalam mengelola air mencakup lahan sawah seluas 13.885 hektar.

Lahan tersebut berada di enam kecamatan dan 87 desa. Dengan wilayah kerja yang luas ini, upaya untuk peningkatan kinerja dan pelayanan irigasi kepada masyarakat khususnya petani pemakai air (P3A) di antarannya dilakukan melalui kegiatan lomba petugas operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, katanya.

Tim penilai juga akan melakukan kunjungan lapangan ke Bangunan Utama Bagi di Sampang yang merupakan bangunan daerah irigasi Serayu untuk mengairi lahan sawah seluas 20.795 hektar. Bangunan Utama Bagi Sampang mempunyai tiga saluran induk, yakni saluran induk Sumpiuh yang mengairi lahan seluas 11.389 hektar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Cilacap UPTD Kroya seluas 7.650 hektar, Kabupaten Banyumas UPTD Sumpiuh seluas 3.358 hektar, dan Kabupaten Kebumen UPTD Kebumen seluas 380 hektar.

Sementara itu, saluran induk Doplang Cilacap UPTD Kroya mengairi lahan seluas 1.775 hektar, saluran induk Cilacap mengairi lahan seluas 4.191 hektar, dan UPTD Jeruklegi seluas 3.241 hektar.

Ketua tim penilai Ir Sukrasno mengatakan, lomba OP irigasi dimaksudkan untuk memberikan apresiasi terhadap kinerja OP irigasi di seluruh Indonesia.

Tim hari ini melakukan kunjungan lapangan untuk mengevaluasi kinerja UPTD Kroya, katanya.

Penilaian lomba diawali beberapa minggu lalu di Yogyakarta berupa presentasi dari kepala UPTD Kroya yang menyampaikan kinerjanya.

Dari penilaian tersebut, Kepala UPTD Kroya Agus Susanto sudah bisa dicalonkan masuk ranking dua nasional.

Sejumlah kriteria penilaian dalam lomba OP ini antara lain terkait dengan lima pilar irigasi, yakni ketersediaan air, infrastruktur bangunan irigasi, sistem manajemen air, institusi, dan sumber daya manusia.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyebutkan, sampai saat ini sektor pertanian di Kabupaten Cilacap masih menjadi pendukung utama dalam penyediaan bahan pangan, utamanya padi.

Sawah dengan irigasi teknis di Kabupaten Cilacap luasnya mencapai 65.964 hektar. Dari luasan tersebut, 44.583 hektar swasah dengan irigasi teknis, 3.934 hektar menggunakan irigasi semi teknis, dan sisanya seluas 17.447 hektar menggunakan sistem irigasi sederhana, ucapnya.

Sedangkan jumlah P3A di Kabupaten Cilacap mencapai 391 paguyuban, GP3A sebanyak 25 kelompok, dan IP3A sejumlah 4 kelompok.

Ditambahkan Bupati, hal itu tentunya merupakan sumber daya yang dapat menjadi modal dalam mendukung pembangunan di bidang pertanian, guna meningkatkan perekonomian di Kabupaten Cilacap.

Mengingat keberadaan irigasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi keberhasilan usaha di bidang pertanian, maka Pemkab Cilacap terus berupaya secara maksimal untuk membangun sarana dan prasarana pengairan atau jaringan irigasi dengan baik dan memadai, pungkas Bupati. (estanto)