Dalam Perkemahan Penyandang Thalassaemia 2020 (Thaler Camp) Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassaemia Indonesia (POPTI) Kabupaten Purbalingga diperkenalkan permainan Thalelong.
Pencipta permainan Thalelong, Toto Endargo menuturkan, Thalelong merupakan nama yang unik. Arti kata dan susunan huruf yang menjadi satu istilah ini menjadi sebuah istilah baru. Thalelong sebenarnya kependekan dari tiga kata yaitu: Thalassaemia, Lempar dan Kolong
“Permainan ini dipadukan olahraga bola basket dan futsal. Maka dalam beberapa hal sepertinya memiliki kesamaan dengan permainan bola basket dan futsal. bola diganti menggunakan kolong penjalin,” ungkapnya kepada cyber media lintas24.com, di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, Minggu (16 Februari 2020).
Ia menambahkan, perbedaan yang nyata adalah dalam Thalelong tidak ada pemain yang membawa bola, semacam drible, pemain tidak diperbolehkan “membawa” kolong (bola).
“Lebih sederhana namun sama-sama memerlukan kecerdasan, keterampilan, keringat dan kekompakan,” ungkapnya.
Staf Ahli dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga untuk Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI) Purbalingga, dr. Ardian Budikusuma, Sp.A, M.Kes menuturkan, Thalelong diharapkan menjadi olahraga alternatif-rekreatif yang sekaligus digunakan sebagai media sosialisasi keberadaan “penyakit” turunan yang bernama Thalassaemia. Tahun 2019, ada keluhan dari Pengurus POPTI, terkait sosialisasi thalassaemia kepada masyarakat umum.
“Dari nama Thalelong, terdapat filosofi. Thaler adalah istilah dari para penyandang Thalassaemia, ini melambangkan bahwa semangat hidup para thaler, para pejuang hidup, harus diteladani agar mampu menjalani siklus kehidupan yang lebih bermakna. Dari filosofi perlindungan thaler, melambangkan bahwa para thaler harus dilindungi, dibantu, dibimbing agar tetap mampu beraktivitas dan berprestasi,” ungkapnya.
Ketua Umum POPTI Purbalingga, Akhmad Khamid Supriyono menuturkan, para thaler perlu bimbingan untuk mengembangkan potensi dirinya, agar mereka memiliki kepercayaan diri yang tebal, mampu mandiri, berkarya dan berprestasi. Salah satu potensi thaler yang dapat dikembangkan adalah kecerdasan bersosialisasi.
“Permainan Thalelong ini merupakan persembahan POPTI Kabupaten Purbalingga untuk para penyandang Thalassaemia. Adapun bentuk permainan ini adalah wujud sumbangsih POPTI Purbalingga untuk masyarakat, di manapun berada demi pembentukan generasi yang dinamis, kreatif, sportif dan sehat,” ungkapnya.