Hingga saat ini, Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas telah melaksanakan droping air bersih sebanyak 2.096 tangki atau sebanyak 10.493.000 jumlah liter
“itu sampai kemarin Sabtu, (26 Oktober 2019 ). Kita kirimkan ke desa yang terdampak kekeringan sebanyak 88 Desa dari 20 Kecamatan,” ungkap Kepala BPBD Banyumas, Ariono Poerwanto kepada cyber media lintas24.com, Selasa (29 Oktober 2019)
Ariono juga menjelaskan, diantara Desa yang terdampak kekeringan tersebut masih terdapat 10 surat permohonan air bersih, tapi belum didisposisi.
“Surat permohonan yang masuk itu masih ada sekitar 10, tapi belum di disposisi. Soalnya kita kalau ada surat yang masuk kita survei dulu. Dan terkait persediaan air bersih dari BPBD itu tinggal 400 tangki. Kita berharapnya semoga nanti ada komunitas-komunitas yang dapat menyumbang,” pungkasnya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang terus bertambah dengan stok air bersih yang kian menyusut, pihaknya akan meminta bantuan perusahaan-perusahaan melalui CSR.
“Inikan kemungkinan tiga mingguan lagi baru hujan, sedangkan sisa persediaan air bersih kita tinggal 400 tangki. Rata-rata sehari itu kita dropping 40 tangki,” kata dia.
“Jadi 400 tangki kita bagi 40 tangki per hari tinggal 10. Berarti ini stoknya tersisa hingga sepuluh hari lagi. Karenanya, untuk mengantisipasi stok air bersih habis, BPBD akan meminta bantuan kepada semua pihak. Khususnya perusahaan-perusahaan melalui CSRnya,” tuturnya