Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB, Taufiq R Abdullah membuka seleksi Musabaqah Kitab Kuning (MKK) di aula Kantor DPC PKB Kabupaten Purbalingga, Minggu (9 April 2017).
Taufiq R Abdullah menuturkan, pola yang digunakan untuk belajar kitab kuning adalah tematik . Ada yang beranggapan metode pembelajaran kitab kuning di pondok pesantren (ponpes) sangat tradisional. Padahal jika dianalisis, metode itu sangat modern melampaui metode di lembaga pendidikan yang saat ini tengah dikembangkan
“Dalam kitab kuning pola pembacaan berdasarkan arti atau harfiah dan masing-masing pengertian dijelaskan dari berbagai sisi seperti asal-usul bahasa, juga keterkaitan dengan tauhid, akhlak dan lainnya,” terangnya kepada lintas24.com.
Pembelajaran seperti ini yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain dari dulu. Pembelajaran tematik baru digunakan di lembaga pendidikan formal baru-baru ini. Karena itulah, Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar menggagas MKK ini untuk melestarikan tradisi ini.
“Di ponpes sekarang masih ada yang mengajarkan kitab kuning, tapi yang secara ansich sudah berkurang. Nah, musabaqah ini juga bertujuan untuk siar dan memotivasi generasi sekarang dalam meningkatkan kualitas,” katanya.
Bupati Purbalingga Tasdi saat membuka acara itu mendukung kegiatan tersebut dan kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Purbalingga dalam membentuk masyarakat yang berakhlak mulia. Dia juga meminta dukungan dari para ulama dan santri untuk bersama-sama membangun Kabupaten Purbalingga.
Ketua DPC PKB Purbalingga Slamet Wahidin didampingi Ketua Panitia Mukhlis mengatakan, MKK memperlombakan empat kategori yaitu kitab Alfiyah Ibnu Malik, Fathul Qorib, Ihya Ulumudin dan Nadhom Imtiti. Kegiatan itu diikuti oleh 100 peserta dari 40 pondok pesantren di Purbalingga. Adapun dewan juri yaitu Kiai Fitron, Kiai Rohib, Kiai Jafarudin, Kiai Imamudin, Kiai Ahmad Khotib dan Kiai Basyir Fadlullah.
“Para juara I di masing-masing kategori akan dikirim untuk seleksi tingkat zona dua dapil lima kabupaten, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Banyumas dan Cilacap,” katanya.(yoga tri cahyono)