Sebagai tanggungjawab sosial perusahaan di bidang pendidikan, PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) kembali meresmikan program pendidikan ritel bagi siswa-siswi SMK.
Kamis (27 Juli 2017), dilaksanakan penandatanganan kerja sama antara SMKN 1 Purbalingga dengan pihak Alfamart terkait hal tersebut. SMK Negeri 1 Purbalingga menjadi sekolah kejuruan pertama di Purbalingga yang menjalankan pendidikan ritel Alfamart Class.
Kepala SMKN 1 Purbalingga Drs Yosep Win Puji Punarwio MPd mengatakan pihaknya antusias terhadap pelaksanaan Alfamart Class. Menurutnya terdapat ketidakseimbangan antara lulusan SMK dengan kebutuhan industri, sehingga sekolah harus mempersiapkan lulusan SMK yang berdaya saing. Oleh karena itu menurutnya dibutuhkan kerjasama antara dunia pendidikan dengan industri.
“Kehadiran Alfamart Clas membawa angin segar bagi dunia pendidikan SMK, khususnya dalam penyerapan lulusan di dunia kerja nanti. Selain mampu meningkatkan nilai tambah lulusan SMK, Alfamart Class juga kami harap mampu meningkatkan kualitas para pengajar sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pihak sekolah,” tutur Yosep.
Branch Menejer Alfamart, Andy Prastijono menuturkan Alfamart Class merupakan salah satu upaya Alfamart untuk turut serta meningkatkan kualitas lulusan SMK di Indonesia. Menurutnya, perkembangan industri yang pesat juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM-nya.
“Hanya saja saat ini masih dibutuhkan penyesuaian antara keterampilan yang dimiliki para lulusan SMK dengan yang dibutuhkan dunia usaha, jadi Alfamart Class memiliki salah satu cara menjembatani situasi ini,” jelasnya.
Program Alfamart Class memfasilitasi para siswa yang memiliki ketertarikan di dunia pemasaran, khususnya di bidang ritel sekaligus dapat mempraktikan ilmu yang diperoleh dalam program magang.
“Nantinya para siswa akan mengikuti program magang bahkan setelah lulus dapat bergabung bekerja di Alfamart, atau dapat memulai usaha ritel dengan bekal ilmu yang diperoleh dari program Alfamart Class,” tambah Andy.
Selain program magang, Alfamart Class juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium ritel. Laboratorium yang berbentuk toko moderen itu dihibahkan untuk sekolah tersebut. Termasuk keuntungannya akan masuk ke pihak sekolah.
“Kami menghibahkan toko moderen ini untuk menunjang praktik belajar para siswa. Siswa bisa mempraktikan bagaimana menejemen pengelolaan barang, pengelolaan keuangan hingga pelayanan kepada konsumen dilakukan,” ucapnya.
Andy menghatakan industri ritel merupakan industri padat karya karena berorientasi pada pelayanan dan pengelolaannya dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM). Namun menemukan SDM yang mengerti fungsi dan peranannya di bidang ritel tidaklah mudah.
“Oleh karena itu kehadiran Alfamart Class menjadi upaya kami mendorong lahirnya lulusan SMK yang kompeten, khususnya di bidang ritel,” terangnya.
Program Alfamart Class telah dilaksanakan sejak tahun 2011 di 22 wilayah yakni Jakarta, banten, Plumbon, Bandung, Bogor, Semarang, Madiun, Malang, banjarmasin, Makasar, pekanbaru, Medan, Manado, Karawang, Bima, Purwakarta, Sumedang, Cimahi, Cinajur, Brebes, Cilacap dan Purbalingga. SMKN 1 Purbalingga menjadi sekolah yang ke-180 yang telah menjalankan program Alfamart Class.(ganda kurniawan)