Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memilig melaksanakan Program Jogo Tonggo besutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gerakan ini untuk menahan laju penularan virus korona di Kota Semarang.
“Dengan diberlakuannya Jogo Tonggo, Saya minta di tingkat kelurahan melakukan karantina wilayah dengan portal, kalau tidak ada dari bambu atau apa saja. Saat ini kami juga sudah melaksanakan sistem lumbung pangan kelurahan, meskipun basis kegiatannya ada di tingkat RW. Tapi ini sudah ready,” ungkap Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi kepada cyber media lintas24.com, Minggu (26 April 2020)
Ia mengungkapkan, nantinya program ini bakal mendapat support penuh dengan keberadaan pos pantau. Total ada 16 pos pantau yang disiapkan oleh Pemkot Semarang. Nantinya akan ada tiga di setiap satu pos pantau.
“Kita mendirikan 16 pos pantau, 8 pos berada di perbatasan dengan wilayah lain, 8 pos pantau di kota. Yang setiap pos pantau ada tiga tim patroli. Anggotanya TNI Polri, dishub, Satpol-PP dan tenaga kesehatan. Total ada 48 tim patroli,” ungkapnya.
Sebelum Jogo Tonggo ini diterapkan, Sabtu kemarin (25 April 2020) dan hari ini Minggu (26 April 2020) dimanfaatkan untuk persiapan dan sosialisasi ke masyarakat.
“Pergerakan penyebaran Covid-19 di Semarang tidak pernah ada berita klaim penurunan. Mudah-mudahan dengan banyaknya tim dan pos pantau, angka Covid-19 di Semarang bisa menurun,” ujarnya.