Tim verifikasi lapangan Sekolah Adiwiyata Banjarnegara memberikan predikat kepada sembilan sekolah. Pemilihan Sekolah Adiwiyata bukanlah perlombaan. Dari 11 sekolah nominasi, dua sekolah yakni SMPN 2 Purwanegara dan SDN 1 Sigaluh, terpaksa gagal menyandang predikat sebagai sekolah adiwiyata karena nilainya di bawah batas minimal yang sudah ditetapkan.
“Dalam penilaian sekolah adiwiyata terdapat empat komponen meliputi, kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, serta pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan,” tutur Ketua tim verifikasi lapangan, Sudarso kepda cyber media lintas24.com, Rabu (27 Nopember 2019).
Ia menjelaskan, untuk tingkat kabupaten, dari total nilai 80 minimal sekolah mendapatkan nilai 56. Sementara dari 11 sekolah yang nilainya di atas 56 hanya ada 9 sekolah meliputi SMPN 1 Susukan, SDN 1 Piasa Wetan, SMPN 1 Purwanegara, MTsN 2 Banjarnegara, SMPN 1 Madukara, MIN 3 Banjarnegara, SMPN 2 Rakit, MI Ahsanul Ulum, dan SMPN 1 Pejawaran.
“Sekolah yang lolos tingkat kabupaten ini nantinya akan dibuatkan SK oleh bupati, sebelum melaju ke tingkat provinsi. Artinya, pada tahun 2020 mendatang ada 9 sekolah adiwiyata baru di Banjarnegara yang maju ke tingkat provinsi,” ujarnya.