Memasuki musim kemarau di Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui BPBD Purbalingga mulai melakukakan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan. Hal ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Purbalingga untuk meringankan beban masyarakat yang berada di daerah rawan kekeringan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Purbalingga, Muhsoni mengatakan pemberian bantuan air bersih sudah dilaksanakan mulai 24 Juni 2019 lalu. Terhitung sampai dengan Selasa (25/6) sudah sembilan tangki air bersih yang dikirimkan ke beberapa desa yang terdampak kekeringan.
“Sampai kemarin (25/6) total pengiriman 45 ribu liter yang didistribusikan ke Desa Panunggalan sebanyak dua tangki, Desa Tamansari dua tangki, Desa Bandingan tiga tangki dan Desa Karangcegak dua tangki, masing-masing tangki berisi lima 5000 liter air bersih,” kata Muhsoni saat dihubungi, Rabu (26/6).
Ia menuturkan droping air bersih ke desa terdampak kekeringan masih sedikit karena masih di awal musim kemarau. Walaupun demikian ia menegaskan BPBD Purbalingga selalu siap melakukan droping air bersih ke desa-desa yang membutuhkan.
“Memang untuk melihat situasi dan kondisi saat sekarang sudah kelihatan musim kering sehingga ada beberapa desa yang meminta bantuan air lewat telepon kemudian juga lewat surat, namun demikian pada saat itu juga kami (BPBD Purbalingga, Red) harus segera kirim karena untuk kebutuhan terutama adalah untuk masak,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga, Heni Rusianti berharap dengan adanya droping air bersih oleh Pemkab Purbalingga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat yang membutuhkan. Demi ketepatan pendistribusian air bersih pada warga terdampak kekeringan, ia mengimbai kepada pihak terkait untuk cepat dan tanggap melihat situasi warga setempat.
“Sehingga pendistribusian air bersih tepat sasaran dan tepat waktu, bagi Kepala Desa yang melaporkan ke BPBD terkait kebutuhan air bersih agar mengumpulkan masyarakat yang membutuhkan pada satu titik,” pungkas Heni.