Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) menyebut seluruh negara harus bersiap menghadapi ancaman krisis pangan dunia pasca pandemi corona saat ini. Krisis ini diprediksi akan mengancam 135 juta jiwa di seluruh dunia.
“FAO sudah memberikan peringatan akan terjadinya krisis pangan, bencana kelaparan yang akan mengancam dunia. 135 juta orang di seluruh dunia terancam kelaparan atau bahkan mengalami situasi yang lebih buruk daripada itu. Karena itu, ketersediaan pangan, food security sangat penting,”kata Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Jokowi meminta agar para pembantunya mengevaluasi kembali sektor pangan nasional, khususnya terkait persiapan produksi pangan, kesiapan industri pengolahan pascapanen, serta efisiensi rantai pasok dan distribusi. Dengan demikian, pemerintah pun bisa menyiapkan strategi besar menghadapi masalah pangan.
“Saya juga mengingatkan terkait kesiapan menghadapi volatilitas harga minyak mentah dunia yang anjlok saat ini. Karena itu, saya meminta agar para pembantunya menyiapkan strategi untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.Ke mana arahnya, apakah ke bio energi ataukah ke baterai. Ini akan menentukan juga arah riset dan pengembangan energi baru terbarukan,” pinta Presiden Jokowi.
Di masa pandemi saat ini, Presiden Jokowi pun menyampaikan perhatian khusus pemerintah pada sistem jaring pengaman sosial. Sebab, masyarakat di seluruh sektor di Tanah Air pun terdampak pandemi ini. Akibatnya, tak sedikit pekerja yang kehilangan pekerjaan dan pendapatannya, serta meningkatnya jumlah warga miskin.
“Karena itu kita perlu memikirkan bersama bagaimana model dan cara sistem jaring pengaman sosial, bantuan sosial yang betul-betul efektif dan cepat sehingga setiap rupiah yang kita keluarkan sampai pada target, sampai pada tepat sasaran,” tutur Presiden Jokowi