Selayaknya hari lahir ini dijadikan momentum untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Berorganisasi, perlu instropeksi agar organisasi makin maju dan memberikan kebermanfaatan dan kemaslahatan bagi umat
Hal tersebut diungkapkan, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Sabtu (27 Oktober 2018) saat menghadiri acara Resepsi hari lahir Ke-89 Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU), Peringatan Hari Santri, dan Launching Koperasi Ma’arif Bintang Sembilan di Rumah makan Bale Apoeng Bojongsari.
“Saya mengajak 2 hal, yakni Intospeksi atau bermuhasabah, juga introprospektif. Introspeksi adalah bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, sikap dan perbuatan yang telah dilakukan oleh LP Ma’arif NU. Sedangkan makna introprospektif, menurutnya adalah bagaimana langkah kedepan, harapan-harapan kedepan. Bagaimana memajukan dan memakmurkan LP Ma’arif NU dan memberikan kebermanfaatan dan kemaslahatan bagi umat,”ungkapnya.
Merujuk pada substansinya lanjut Dyah Hayuning, LP Ma’arif NU merupakan salah satu aparat departementasi di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama yang didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan. LP Ma’arif nu dalam perjalannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di indonesia.
“Dalam kaitan ini, saya sangat mengapresiasi eksistensi LP Ma’arif NU di Kabupaten Purbalingga, yang telah bersama-sama dengan pemerintah mewujudkan tujuan nasional NKRI yaitu turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karenanya, keberadaannya perlu didukung dan didorong untuk terus berkembang dan berinovasi dalam rangka mencetak para generasi penerus cita-cita bangsa,” ungkap Dyah Hayuning.
Dyah Hayuning menambahkan, dalam era ini, LP Ma’arif NU harus mampu melahirkan inovasi dan terobosan baru yang menjadikan lp ma’arif nu selalu unggul dan terdepan diberbagai bidang. Upaya tersebut dalam rangka melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving), kolaborasi (collaboration), kepemimpinan (leadership), dan kreatif serta inovatif (creatifity and innovation).
“Terlebih di tahun 2030, kita akan menikmati bonus demografi. Dimana usia produktif jauh lebih besar dari usia non produktif. Disinilah generasi emas Indonesia akan muncul, disinilah peran LP Ma’arif NU akan lebih terlihat lagi dalam membawa dan mengawal generasi emas indonesia,” katanya.
Acara ini dihadiri oleh beberapa ustadz, kyai NU, pengurus LP Maarif NU, Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziah PC NU Kabupaten Purbalingga beserta Para Ketua Banomnya. Pada kesempatan ini LP Ma’arif NU Purbalingga juga melaunching Koperasi Maarif Bintang Sembilan.