Baca Juga: Bawaslu Purbalingga Perlu Anggaran Rp14 Miliar Untuk Pilkada 2020
Baca Juga: Sudirman Said- Ida Fauziah Menang di Purbalingga
Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (DPC Partai Gerindra) Kabupaten Purbalingga sepakat meluncurkan Bupati Lanang (laki-laki_red) dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga tahun 2020 mendatang.
Baca Juga: Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Purbalingga Pertanyakan Keterlambatan Kegiatan Pembangunan
Baca Juga: KPU Purbalingga Hanya Akui Lima Partai Koalisi Pendukung Tasdi-Tiwi
Ketua DPC PKB, Slamet Wahidin Al Hanafi (kiri) dan Ketua DPC Partai Gerindra Adi Yuwono (kanan) melakukan salam komando usai melakukan kesepakatan
“Kesepakatan itu sebagai tindak lanjut dari pembicaraan para pengurus kedua partai yang telah lama dijalin. Intinya, saya sebagai Ketua DPC Partai Gerindra dan Pak Slamet Wahidin sebagai Ketua DPC PKB mewakili jajaran pengurus menyepakati dalam Pemilu 2020 mendatang harus Ganti Bupati,” tutur Ketua DPC Partai Gerindra Adi Yuwono saat menerima rombongan pengurus DPC PKB di rumahnya, di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Minggu malam (27 Oktober 2019)
Baca Juga: Partai Gerindra Surakarta Buka Penjaringan Cawali
Baca Juga: Prabowo Subiyanto Siap Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
Ia menambahkan, Partai Gerindra Kabupaten Purbalingga menginginkan perubahan tata pemerintahan untuk Purbalingga di tahun 2020. Hal ini sesuai visi Partai, yakni menjadi Partai Politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Baca Juga: Pro Jokowi Bubar, Kecewa Prabowo Jadi Menhan
Baca Juga: Adi Yuwono Pimpin Asosiasi Kabupaten PSSI Kabupaten Purbalingga
“Dua kali kami melakukan komunikasi dengan jajaran DPC PKB untuk meminang menjadi mitra koalisi dalam pemilu mendatang. Kali ini kami bertemu, dan kita sepakati, istilah kerennya akad nikah. PKB sudah menerima pinangan dari Partai Gerindra untuk berkoalisi,” ungkap Adi Yuwono.
Kedepan lanjut Adi Yuwono, proses penjaringan dan penyaringan serta validasi serta penentuan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Purbalingga diserahkan kepada masing-masing internal partai.
“Untuk Partai Gerindra, penjaringan dimulai 25 Oktober 2019 hingga 15 Nopember 2019. Proses penjaringan ini diserahkan kepada desk pilkada yang diketuai oleh Sekretaris DPC. Partai Gerindra membuka selebar lebarnya dan tanpa mahar. Saya pertama kali mendaftar sebagai bakal calon Bupati,” tuturnya.
Ia menambahkan, desk pilkada Partai Gerindra juga membuka pendaftaran untuk calon bupati dan bakal calon wakil bupati Purbalingga untuk seluruh kader, anggota, simpatisan Partai Gerindra serta masyarakat luas yang menginginkan perubahan di Kabupaten Purbalingga.
“Kali ini belum meluncurkan nama calon bupati dan bakal calon wakil bupati lho. Tapi saya siap untuk menjadi Bupati Purbalingga. Namun, masih harus menunggu hasil akhirnya. Ya, harus berdasarkan kesepakatan dari kedua Partai pengusung dan atau nanti partai yang juga ingin bergabung. Perjalanan strategi berpolitik kan dinamis. Pokoknya, tahun 2020 harus ganti bupati,” tegas Adi Yuwono yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga.
Ketua DPC PKB, Slamet Wahidin Al Hanafi menuturkan, dalam kesepakatan harus mengedepankan etika berpolitik. Kebersamaan harus dilakukan secara proposional dan profesional.
“Jadi begini, PKB punya 9 kursi di DPRD Purbalingga iya kan, Partai Gerinda punya 6 kursi. Namun, PKB tidak egois. Padahal untuk mencalonkan bupati dan wakil bupati, PKB mampu sendiri, tetapi bukan itu yang kami lakukan. Kami buka pintu komunikasi selebar-lebarnya. Keinginan PKB dan Partai Gerindra sama, tahun 2020 harus ganti Bupati, makanya saya datang kesini untuk membuat kesepakatan,” tuturnya.
Slamet Wahidin menegaskan, semua proses menjelang pilkada diawali dengan beberapa tahapan, mulai dari penjaringan dan penyaringan, setelah itu masih ada tahapan uji kalayakan dan kepatutan calon untuk dinilai masyarakat Purbalingga.
“Bagi PKB, begitu pentingnya sosok yang akan memimpin dan menjadi pemimpin. Oleh karena, itu kami mengikhtiarkan pemimpin yang cinta Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami ada tim siyasah yang menilai bakal calon dari penjaringan menuju penyaringan. Dan hasilnya akan kami komunikasikan dengan Partai Gerindra,” tuturnya.
Ia menambahkan, proses penjaringan bakal calon ini dilakukan oleh masing-masing internal partai dengan membuka tahapan-tahapan.
“Kalau dari PKB, saya sebagai Ketua DPC PKB dipastikan mendaftar. Iya dong, calon Bupati. Apapun hasilnya nanti akan dikomunikasikan dengan Partai Gerindra,” tuturnya.
Untuk diketahui, dalam pemilihan umum calon bupati dan wakil bupati purbalingga tahun 2015. Tasdi-Dyah Hayuning Pratiwi diusung koalisi PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PAN, PKS dan Partai NasDem berhasil meraih 228.037 suara atau 54,51 persen. Sedangkan Sugeng-Sutjipto yang diusung koalisi PKB, Demokrat dan Hanura mendapatkan 190.276 suara (45,49 persen)