Kuota formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk guru di tahun 2019 ini seharusnya lebih banyak dari formasi lainnya. Pasalnya, ketercukupan tenaga guru di Purbalingga sangat dibutuhkan.
“Waktu yang dibutuhkan untuk pemenuhan kekurangan guru sangat panjang. Bahkan setiap bulan paling tidak ada 40 guru yang pensiun. Tanpa mengecilkan arti kebutuhan kuota CPNS di sektor lain, kuota guru harus diperbesar. Oleh karena itu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Purbalingga mendesak agar kuota CPNS guru diperbanyak,” tutur Ketua PGRI Purbalingga, Sarjono kepada cyber media lintas24.com, Sabtu (19 Okobert 2019)
Ia mengatakan, saat ini Purbalingga masih kekurangan guru dengan jumlah total diatas 2.000 orang. Jika dipenuhi secara bertahap melalui rekrutmen CPNS umum, minimal setiap tahun seharusnya bisa mencapai 100 orang. Jika tidak mencapai 100, diharapkan lebih banyak dari tahun- tahun sebelumnya.
Apalagi saat ini mayoritas guru non PNS dan masa depan mereka belum menjanjikan. Jika ini diteruskan, maka tidak bisa beharap kualitas pendidikan yang diharapkan. Tak bisa dipungkiri, profesionalitas kerja itu dipengaruhi tingkat kesejahtreraan. Ditambah lagi guru agama semakin berkurang. Bahkan dua bulan terakhir PGRI memberikan dana setiakawan pensiun kepada 79 guru. Tiap waktu jumlahnya terus meningkat. Lalu akan ada lagi 39 lagi pensiun,” tuturnya