Sama-sama memperingati Hari Puisi, ternyata peringatan Hari Puisi Sedunia berbeda dengan Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April.
Melansir dari situs Kemdikbud, Hari Puisi Nasional dirayakan bertepatan dengan peringatan wafatnya salah satu legenda penyair terkemuka asal Indonesia, Chairil Anwar.
Chairil Anwar adalah seorang penyair yang sudah menciptakan 96 karya, 70 di antaranya adalah puisi. Banyak sekali karya-karya Chairil Anwar yang sangat terkenal, yakni:
Aku, Karawang-Bekasi, Diponegoro, Senja di Pelabuhan kecil
Melalui puisinya, Chairil Anwar telah berjasa dalam pembaharuan puisi di Indonesia. Karena dedikasinya di bidang sastra terutama puisi, peringatan hari wafat Chairil Anwar diperingati sebagai Hari Puisi Nasional.
Sedangkan Hari Puisi Sedunia diperingati pada tanggal 21 Maret tiap tahunnya. Hari Puisi Sedunia mendorong tradisi puisi yang di antaranya sudah banyak terancam punah.
Hari Puisi Sedunia juga menjadi satu kesempatan untuk mengenang para penulis puisi dari seluruh dunia.
Melansir dari situs TheĀ United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), perayaan Hari Puisi Sedunia bermula dari Konferensi Umum ke-30. Konferensi tersebut diselenggarakan di Paris, Perancis pada tahun 1999.
Disahkannya Hari Puisi Sedunia oleh UNESCO karena puisi merupakan karya seni yang dianggap memiliki peran penting dalam sejarah dunia.
Oleh sebabnya, pada Hari Puisi Sedunia ini UNESCO mengundang semua orang di dunia untuk menciptakan dan berbagi puisi.
UNESCO juga menginginkan agar semangat menggebu-gebu yang ditorehkan dalam puisi dapat dihidupkan kembali di generasi modern ini.
Hari Puisi Sedunia menjadi kesempatan untuk menghormati penyair, menghidupkan kembali tradisi lisan pembacaan puisi, serta mempromosikan membaca, menulis dan mengajar puisi. Tidak hanya sebatas seni dan budaya, puisi juga merupakan penyalur pendidikan formal dan informal.