15 warga Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah membantah terjebak saat menelusuri goa di lereng Gunung Slamet yang baru ditemukan.
Salah seorang penelusur goa, Lastono (30) menjelaskan, rombongan yang terdiri dari pemuda warga setempat berada di goa selama dua jam karena mencoba untuk mencari kemungkinan jika ada pintu masuk lainnya.
“Kami tidak terjebak di dalam goa. Kami sudah memasuki goa untuk ke dua kali. Hari pertama Minggu (7 Juli 2019) masuk sejuah 30 meter, hari kedua Senin, (8 Juli 2019) kami berhasil sampai sejauh 500 meter. Kami keluar bukan karena dievakuasi tapi keluar sendiri dari pintu goa yang sama,” katanya
Ia menjabarkan, di dalam goa banyak lorong-lorong yang belum bisa ditulusuri semua sebab tim ekspedisi sempat kesulitan masuk menuju lorong yang masih berlumpur, juga ada kotoran kelelawar setinggi lebih dari 1 meter. Goa tersebut dihuni oleh ribuan kelelawar sehingga kotorannya bertumpuk selama puluhan tahun.
“Kami agak lama di dalam goa karena sedang mencoba mencari pintu keluar lainnya,”ungkapnya.
Khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan Perangkat Desa menginformasikan ke Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Jawa Tengah untuk mengevakusi 15 orang warga tersebut.
“TRC dan tim SAR serta PMI segera bergeas menuju lokasi. Namun sampai di lokasi semua warga sudah keluar goa dengan selamat,”tutur Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muhsoni, Selasa (9 Juli 2019)