Baca Juga: Banyak Pengangguran di Purbalingga. Tiwi Dorong Pengembangan UMKM
Baca Juga: Pelaku UMKM Harus Gaul
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Purbalingga terus mendorong pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Purbalingga. Satu program akan diluncurkan adalah “Tuka-Tuku” yang merupakan platform gagasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk membantu pemasaran produk UMKM. Untuk percepatan program “Tuka-Tuku”, Pemkab Purbalingga menggandeng PT Bukalapak, salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia.
Baca Juga: Sejuta Domain Website Gratis Siap Disebar
Ketua Dekranasda Kabupaten Purbalingga, Rizal Diansyah mengungkapkan, Pemkab Purbalingga telah fokus mendorong berkembangnya aneka produk UMKM di Kabupaten Purbalingga.
Baca Juga: DinKop UMKM Gandeng UPT BLK Purbalingga Gelar Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren
“Pemkab Purbalingga yang pada saat itu diwakili oleh Ketua Dekranasda, Dinkop UKM dan Bagian Perekonomian telah bertemu dengan PT Bukalapak pada 22 Juli 2019 di Jakarta yang dilanjutkan dengan komunikasi intensif untuk membahas teknik kerjasama,” ungkap Rizal Diansyah kepada cyber media lintas24.com, Kamis (29 Agustus 2019).
Suami Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi ini menerangkan, PT Bukalapak dan Bupati Purbalingga akan menandatangani nota kesepahaman program “Tuka Tuku”. Fasilitas yang diberikan Bukalapak sendiri yakni memberikan fasilitas khusus pada Tuka Tuku, selain itu Bukalapak juga memfasilitasi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pelapak atau pelaku UMKM melalui workshop dan pelatihan. Kemudian membangun dan memfasilitasi komunitas-komunitas serta melakukan asistensi teknis.
“Program “Tuka-Tuku” ini rencananya akan dilaunching pada Sabtu (31 Agustus 2019) di Taman Kota Usman Janatin Purbalingga dengan acara penandatanganan MoU Tuka-Tuku Produk UMKM Purbalingga dan PT Bukalapak. “Tuka-Tuku” sendiri dapat diakses melalui www.bukalapak.com/tukatukupbg.,” tutur Rizal Diansyah.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah ( DinKop UMKM) Kabupaten Purbalingga, Drs Budi Susetyono melalui Kepala Bidang UMKM Dinkop UMKM Kabupaten Purbalingga, Adi Purwanto mengatakan ada alasan tersendiri mengapa platform ini dinamakan “Tuka Tuku”. Program ini sebenarnya kelanjutan dari program “Bela Beli” yang sudah lebih awal diluncurkan.
“PT Bukalapak menyarankan untuk membuat platform baru yang tidak memakai kata “Bela-Beli”, karena sudah terlalu umum. Kemudian kita merumuskan kata “Tuka-Tuku”, yang dalam bahasa Banyumasan, Tuku artinya membeli. Adapun Tuka Tuku berarti membeli secara berulang-ulang. Dengan kata lain, pelanggan puas dengan produk sehingga ketagihan untuk membeli kembali,”ungkap Adi Purwanto.
Ia menambahkan, produk UMKM yang telah ada masuk dalam program Tuka-Tuku untuk mendapatkan branding, marketing dan packing. Setelah itu dilanjutkan pada jasa pengiriman hingga produk tersebut sampai pada konsumen. Untuk alurnya dari pelaku UMKM sudah memiliki produk UMKM yang telah berizin baik Izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT), dan Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK).
“Nantinya, “Tuka-Tuku” menyediakan sumber daya manusia untuk membantu branding produk yang ditampilkan membantu foto, editing dan membuat deskripsi produk untuk tampilan produk di etalase digital. Namun, masih tetap menyediakan ruang pamer produk UMKM secara off line sekaligus juga menyediakan gudang penyimpanan,” tuturnya.