Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara terkait wacana Provinsi Soloraya yang digulirkan Bupati Karanganyar Juliyatmono.
“Pemekaran tidak hanya sekadar menggulirkannya tanpa ada kajian yang pasti. Tetapi juga, harus mengetahui latar belakang munculnya wacana pemekaran. Urgensinya apa belum disampaikan, tiba-tiba muncul wacana adanya pemekaran. Saran saya dikaji dulu lebih dalam, sehingga urgensinya pas. Karena di Indonesia ini sudah ada yang namanya Desartada (Desain Nasional Penataan Daerah),” tutur Ganjar di Surakarta Rabu (9 Oktober 2019).
Ganjar menambahkan, Mendagri dua hari lalu menyampaikan, kekinian lebih dari 300 daerah di Seluruh Indonesia menginginkan adanya pemekaran. Tetapi, belum satu pun diberikan persetujuan untuk melakukan pemekaran.
“Artinya perlu hati, perlu strategi, perlu kajian apa problem yang mendorong orang punya pikiran untuk mekar. Kan ada kisah-kisah proses pemekaran yang tidak cukup mudah, kecuali kalau sudah ada argumentasi kenapa harus mekar,” ujarnya.
Ganjar pun bertanya-tanya sehingga muncul wacana tersebut. Jangan sampai kemunculan wacana itu justru menghadirkan adanya anggapan ingin menjadi gubernur di provinsi baru.
“Pengalaman saya semasa jadi anggota DPR RI juga pernah ada yang menginginkan adanya pemekaran. Tetapi lantas mengajukan diri sebagai gubernur, meskipun pada awalnya dia bersumpah tidak ada tendensi apapun,” katanya.