Tahun 2020, para pelajar di Jawa Tengah bakal menjadi agen antikorupsi agen antikorupsi di sekolah-sekolah yang berada di wilayah Propinsi Jawa.Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan menugaskan mereka menjadi pengawas bagi pengelolaan dana di sekolah mereka
Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK Negeri Jawa Tengah Pati, Muhammad Adji Kurniawan pun tak mau ketinggalan. Bahkan meski sekarang belum resmi jadi agen antikorupsi, ia sudah ingin menerapkan pengawasan pada anggotanya.
“Saya mau beri sanksi pada anggota OSIS yang telat datang rapat atau kegiatan. Sebab terlambat itu sama dengan korupsi waktu,” tegasnya dalam orasi bersama Ganjar Pranowo di panggung peringatan hari antikorupsi sedunia (hakordia) 2019 Minggu (8 Desember 2019) di depan kantor Gubernur Jateng, Semarang. Di hadapan 3.000 pelajar.
Senada diungkapkan Intan Latifah Nuratmojo, Ketua OSIS SMA Negeri 1 Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Ia mengaku sangat tertarik mendaftar sebagai agen antikorupsi. Meski proses pembentukan agen masih tahun depan, namun Intan sudah menemukan beberapa program antikorupsi di sekolahnya.
“Karena saya ketua OSIS, saya sering berhubungan dengan bendahara sekolah. Saya juga tahu betul berapa dana yang ada di sekolah dan apa saja peruntukannya. Saya akan mulai mencermati kalau-kalau ada penyimpangan dana sekolah,” ujar Intan.
Orator lain pada peringatan Hakordia Jateng kemarin adalah Muhammad Angga Yoga Pratama. Siswa SMA Negeri 1 Purworejo ini juga ingin menjadi yang pertama mendaftar sebagai agen antikorupsi.
“Saya sebagai generasi muda merasa bangga karena Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling berintegritas di Indonesia. Ini juga tantangan bagi generasi saya untuk mempertahankan. Buat apa kalau integritas tinggi kalau generasi berikutnya yang bertanggung jawab atas itu merusak citra nama baik Jawa Tengah ke depannya. Maka saya mengajak seluruh siswa di Jawa Tengah, ayolah kita bersama-sama jadi agen antikorupsi. Kita punya suara dan kita juga punya Gubernur yang mau mendengarkan kok,” kata Angga.