Naiknya biaya produksi menjadi pertimbangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Satria Kabupaten Banyumas untuk menaikan harga air.
“Tahun 2020, PDAM akan menaikan harga air. Kenaikan mencapai 20 persen. Kenaikan tersebut berlaku mulai rekening bulan Januari, yang pembayarannya dilakukan pada bulan Februari,” ungkap Direktur Utama, Agus Subali kepada cyber media lintas24.com
Ia menjelaskan, kenaikkan 20 persen sudah sangat disesuaikan. Biaya produksi setiap tahun naik, kebanyakan listrik dan juga peralatan air minum itu ikut naik. jika biaya produk terus meningkat sedangkan pendapatan tidak berbanding maka tidak akan menutup biaya produksi.
“PDAM pendapatannya hanya dari jasa penyediaan air. Agar bisa menutup biaya produksi yang terus naik kita naikan harga air. Kenaikkan harga, akan dibarengi dengan pelayanan ditingkatkan. Misal dengan menambah sumur dalam, mengganti pipa yang sudah lama,” tuturnya
Ia merinci, komponen produksi seperti biaya sumber, peralatan, bahan kimia naik semua. Oleh karena itu, sebelum ditentukan naik pihaknya telah melakukan serangkaian perhitungan matang. Perhitungan tersebut melibatkan banyak faktor seperti ongkos produksi, harga BMM, tingkat pendapatan masyaraka
“Pendapatan sebulan sebelum naik itu kisaran Rp 5 miliar, kalau masih bisa menutup biaya produksi tidak kita naikka, Namun, pihaknya juga tidak akan berdiam diri. Beberapa terobosan dalam meningkatkan pelayanan telah disiapkan oleh pihaknya,” tuturnya.