Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi memberikan 871 Paket Sembilan Bahan Kebutuhan Pokok (Sembako) dalam rangka Hari Bhakti Peternakan. Bantuan ini berasal dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga
“Kita mendapat bantuan dari Provinsi Jawa Tengah berupa 400 paket sembako murah berisi 1 kg beras, 1 kg daging ayam dan 1 kg telur yang dapat dibeli masyarakat seharga Rp 10 ribu. Sedangkan dari Pemkab Purbalingga membagikan 471 paket beras dan lele secara gratis,” ujar Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM (Tiwi) usai membuka Pasar Murah di Lapangan Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet, Rabu (9 Oktober 2019).
Ia menjelaskan, Desa Sangkanayu dipilih menjadi lokasi pasar murah karena masuk dalam 49 desa binaan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan menjadi salah satu desa prioritas yang mendapat perhatian Pemkab Purbalingga dalam program pengentasan kemiskinan.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam rangka meringankan beban pengeluaran masyarakat sekaligus warga setempat bisa mendapatkan kecukupan protein hewani dari produk-produk peternakan di Purbalingga dan Jawa Tengah,” katanya.
Tahun ini lanjutnya, Kabupaten Purbalingga telah melakukan intervensi melalui kegiatan pasar murah di empat titik lokasi. Yakni di Desa Tanalum Kecamatan Rembang, Desa Kedungbenda (Kemangkon), Bumisari (Bojongsari) dan Desa Karangjengkol Kecamatan Kutasari.
“Tahun 2020, kita akan menggelar pasar murah di 18 lokasi. Artinya setiap kecamatan, salah satu desanya akan menjadi lokasi pasar murah Pemkab Purbalingga,” jelasnya.
Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan pada Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah drh. Harjuli Hatmono menuturkan kegiatan pasar murah dan kampanye gemar konsumsi produk ternak menjadi salah satu program Disnakkeswan yang menyasar desa-desa merah kemiskinan. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dari sumber daya protein hewani.
“Kita sekaligus mempromosikan bahwa produk-produk protein hewani di Provinsi Jawa Tengah ini tersedia dengan jumlah yang cukup. Artinya, produk itu dapat dibeli masyarakat dengan harga yang terjangkau,” katanya.
Disamping itu, lanjut Harjuli, kegiatan pasar murah juga bertujuan untuk mengintervensi pasar produk peternakan sehingga nantinya diperoleh stabilisasi harga di masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Mukodam mengaku kegiatan pasar murah di Desa Sangkanayu merupakan realisasi dari sejumlah upaya percepatan pengentasan kemiskinan di 49 Desa Merah di kabupaten Purbalingga. Dimana Bupati Purbalingga telah menugaskan seluruh OPD untuk menjadi pendamping salah satu desa tersebut.
“Kebetulan Dinas Pertanian menjadi pendamping desa Sangkanayu, sehingga kami menggerakan potensi yang ada termasuk bekerjasama dengan dinas provinsi untuk bersama-sama melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan dapat segera mengentaskan Sangkanayu dari Desa Merah,” jelasnya.