Operasi Zebra Lodaya 2019 akan berlangsung selama 14 hari mulai dari 23 Oktober hingga 5 November 2019. Ada sembilan sasaran prioritas selama operasi, yaitu pengendara tidak menggunakan helm, pengemudi roda empat tidak menggunakan sabuk pengaman, berkendara melebihi kecepatan batas maksimal, melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Menggunakan handphone saat berkendara, pengendara di bawah umur, kendaraan roda empat menggunakan lampu rotator atau sirine dan kendaraan menggunakan knalpot bising.
“Bagi para pengendara segera lengkapi surat-surat kendaraan dan patuhi rambu-rambu lalu lintas. Operasi Zebra Lodaya 2019 akan dilaksanakan di sejumlah titik mulai 23 Oktober sampai 5 November 2019,” tutur Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adi Pratama kepada cyber media lintas24.com, Selasa, (22 Oktober 2019)
AKP Ricky Adi Pratama menjelaskan, tujuan dari operasi adalah untuk menciptakan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas). Operasi juga dilakukan meningkatkan kepatuhan dan ketaan berlalu lintas dalam meminimalisasi pelanggaran serta menekan angka kecelakaan.
“Cipta kondisi pascapelantikan presiden dan wakil presiden dan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 juga menjadi tujuan utama operasi zebra ini digelar,” tuturnya.
Ia menambahkan, sebelum operasi dimulai pihaknya telah memerika kelengkapan personil yang nantinya bertugas di lapangan. Pengecekan kelengkapan adalah sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian kinerja, agar diketahui kesiapan anggota di lapangan, sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
“Pengecekan kelengkapan kemarin sudah kita lakukan, dan apa yang diperlukan lengkap semua,” kata dia. Selain itu, kasat berharap melalui Operasi Zebra Lodaya 2019 dapat memicu kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan berlalu lintas. “Keselamatan paling utama, jadi patuhi peraturan yang ada,” tutur AKP Ricky Adi Pratama.