Muhammadiyah melalui Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LazisMu) dan lembaga ortom lainnya bersama – sama membangun kesadaran kolektif membantu permasalahan dampak pandemi Covid-19 di aspek yang paling utama, yaitu emergency response pada ketahanan pangan dalam bentuk sembako
“Membangun solidaritas kolektif di masa pandemi Covid-19 melalui zakat dan infaq di bulan Ramadhan adalah upaya penguatan bagi jamaah terdampak,”tutur Ketua Badan Pengurus LazisMu Pusat, Hilman Latief dalam kajian rutin yang bertemakan “Zakat dan Infaq untuk Penguatan Jamaah di Masa Pandemi Covid-19”
Dalam pembahasannya, Hilman Latief mengatakan, bahwa saat ini pembagian sembako bukan sebuah final namun tahapan awal. Tahapan berikutnya akan ada tahapan jangka menengah yang telah diputuskan dalam rapat bersama, yaitu membangun kemandirian masyarakat.
“Berdasarkan hasil rapat adalah membangun kemandirian masyarakat, karena ketahanan juga ada didalam mentalitasnya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bahwa jamaah merupakan satu kesatuan yang berpegang teguh pada tali yang sama. Dalam hal ini jamaah dimaksudkan sebagai masyarakat Islam yang terdampak oleh pandemi Covid-19 di segala aspek terutama pada aspek ekonomi. Ketua Badan LazisMu Pusat itu mengajak sekaligus mengingatkan bahwa di momen bulan suci Ramadhan ini untuk menunaikan kewajiban umat Islam untuk berzakat dan infaq.
Dengan adanya kebajikan yang ditunaikan bersama – sama di dalam kondisi pandemi saat ini, maka terbangunlah sebuah penguatan solidaritas kolektif.
“Ada beberapa bentuk solidaritas, ada infaq shadaqah dan zakat, maka di momen ini maka harus lebih diperbesar lagi jumlahnya agar dapat membantu memenuhi kebutuhan daripada masyarakat atau jamaah yang terdampak” ujarnya sembari mengingatkan untuk bisa bersikap adil dan jeli dalam memberikan zakatnya kepada umat terdampak.