Meriah, Gerak Jalan Hardiknas  di Pengadegan

Uncategorized98 views

Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), insan pendidikan di Kecamatan Pengadegan Purbalingga menggelar jalan  sehat berhadiah  total Rp 7 juta, Sabtu (2/5). Kegiatan yang berlangsung meriah itu, diikuti sekitar 4.200 peserta terdiri para siswa dan guru SD/MI, SMP/MTs baik negeri maupun swasta se Kecamatan Pengadegan. Rute yang dtempuh sepanjang 5 kilo meter, start dan finish di SMPN 1 Pengadegan, atau mengelilingi empat desa, yakni Tegalpingen, Tetel, Tumanggal dan Pengadegan.

Ketua Panitia Hardiknas Kecamatan Pengadegan,  Drs. Sutarno mengatakan, untuk memeriahkan jalan sehat digelar hiburan organ tunggal dan lengger  dalam rangka  safai budaya Dinas pariwisata , Kebudayaan Pemuda dan Olahraga.

Pada malam harinya, digelar  wayang kulit semalam suntuk, dengan dalang Bimo Aji dari Kabupaten Banyumas, yang membawakan lakon “Wahyu Cakra Buana”. Bupati Purbalingga Sukento Ridho Marhaendrianto ikut menyaksikan jalannya pentas wayang kulit hingga usai Minggu (3/5) jam 04.00 WIB.

Bupati Sukento ketika memberikan sambutan menyatakan salut atas kiprah para pendidik dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP/MTs se-Kecamatan Pengadegan, yang kompak menggelar perayaan Hardiknas tahun 2015.

“Ini wujud kebersamaan yang bagus, dan perlu dipupuk untuk memajukan dunia pendidikan di Purbalingga  pada umumnya, dan di wilayah Kecamatan Pengadegan pada khususnya,”   ujar Sukento kepada Lintas24.com

Bupati Sukento juga mengatakan, peringatan Hardiknas harus jadi momentum untuk mewujudkan tujuan dari konsep pendidikan sebagaimana digagas oleh Ki Hajar Dewantara.Peringatan Hardiknas yang jatuh pada tanggal 2 Mei adalah bertepatan dengan hari lahir Ki Hajar Dewantara.

“Fakta itu bermakna Hardiknas menekankan peringatan pada lahirnya konsep Pendidikan Nasional. Pada cara pengajaran dan materi pendidikan yang bertujuan untuk melahirkan bangsa Indonesia yang merdeka.  Di situlah Ki Hajar Diwantara menjadi salah seorang penggagas dan pelopor utama,” ujarnya.

Menurut Bupati Sukento, memperingati Hardiknas adalah mengingatkan kembali tujuan pendidikan nasional. Menurut Ki Hajar Dewantara, kata dia, tujuan pendidikan nasional adalah membentuk bangsa Indonesia yang berpikir, berperasaan, dan berjasad merdeka. Membentuk Bangsa Indonesia berbudi luhur yang merdeka, mandiri dan swadaya, dalam lingkungan yang bernapaskan kebangsaan dan berlanggam kebudayaan.

Karena itu, sambungnya, konsep pendidikan harus menerapkan pendidikan yang ‘membimbing’ (among) melalui keteladanan (ing ngarso sung tulodo), penyemangatan (ing madyo mbangun karso) dan pemberdayaan (tut wuri handayani).