Festival Domba Batur yang masuk menu event Dieng Culture Festival 2019 diikuti pemilik ratusan ekor domba, Sabtu (3 Agustus 2019). Agenda tahunan tersebut merupakan kesempatan paling dinantikan untuk mempromosikan potensi peternakan domba andalan Kabupaten Banjarnegara.
Bupati Banjarnegara, Budi Sarwono dalam sambutannya berpesan kepada peternak, untuk meningkatkan hasil budidaya domba Batur. Budi juga menginginkan ada persilangan domba, agar diperoleh kualitas yang lebih baik lagi.
“Sektor peternakan memberikan manfaat ekonomi baik bagi perternak dan perekonomian daerah, melalui pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan peternakan. Ayo kita kembangkan dan bubidayakan domba Batur untuk meningkatkan martabat peternak,” kata bupati.
Kegiatan tersebut, juga dihadiri sekretaris anggota dewan pertimbangan presiden, Juli Trisna Dewani, direktur peternakan dan kesehatan hewan, Dekan Fakultas Peternakan dan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Undip dan Unsoed. Acara dilanjutkan dengan minum susu bersama anak-anak sekolah dasar.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara, Totok Setya Winarna mengungkapkan, kegiatan tersebut menurutnya, merupakan sarana promosi sumber daya genetik (SDG) domba batur dan sebagai sarana penjaringan bibit unggul domba. Domba yang terpilih sebagai juara, memiliki bulu di kepala paling lebat.
“Kontes tahun ini diikuti 112 ekor domba yang bersaing dalam beberapa lomba meliputi lomba kerapian cukur bulu sampai lomba foto. Ada dua jenis domba di Dieng, yakni domba marino dan teksel Batur. Marino berbulu tebal menutupi badan, kaki besar, badan lebar, bobotnya lebih berat dan makannya fermentasi rumput dan bekatul. Sedangkan teksel Batur, telinganya besar tapi tipis, kaki tinggi kecil, bulunya tidak menutupi badan, dan biasanya untuk sate,” katanya.