Launching Kampung KB di Jeruklegi. Surya: Program KKBPK untuk Wujudkan Nawacita

Uncategorized151 views

Lauching Kampung KB

CILACAP – Keberhasilan Desa Tritih Wetan, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, dalam pengelolaan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK), sehingga pencapaian program KKBPK sebesar 77,41 persen tahun 2015 lalu, diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan me-launching Kampung KB di desa tersebut.

Launching yang dilakukan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Sabtu (23/1), dihadiri Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty, Asisten III Provinsi Jawa Tengah, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Akhmad Edi Susanto, Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat, para kepala SKPD KB se-Jawa Tengah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

Launching Kampung KB ditandai dengan pemukulan kentongan oleh wagub, kemudian serentak diikuti Kepala BKKBN Pusat, Bupati Cilacap, dan pejabat lainnya, serta disaksikan para petugas lapangan KB, penyuluh KB, pembantu petugas KB Desa (PPKBD), dan Sub PPKBD beserta kader KB.

Menurut Kepala Desa Tritih Wetan Disan, pelaksanaan Kampung KB di desanya berada di RW 04 yang semula diberi nama Kampung Kencana, yang dibentuk sejak November 2014.

“Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan peran tokoh masyarakat dalam pengelolaan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK), meningkatkan kepedulian pimpinan wilayah tentang keberhasilan program KKBPK, meningkatkan capaian program KKBPK, dan menjadikan program KKBPK sebagai budaya masyarakat,” katanya.

Dikatakannya, pelaksanaan Kampung KB di Desa Tritih Wetan selama satu tahun telah berhasil meningkatkan peserta KB aktif hingga 77,41 persen dibanding tahun 2014 yang sebesar 64,4 persen.

“Tren penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 yang hanya 32,9 persen, meningkat menjadi 57,29 persen pada tahun 2015,” imbuhnya.

Dari data yang dihimpun, secara umum kegiatan di bidang KB selama satu tahun dapat menurunkan unmet need, yakni pasangan usia subur (PUS) yang mestinya ber-KB tapi belum terlindungi kontrasepsi yaitu dari 17,79 persen pada 2014, turun menjadi 7,25 persen pada 2015.

Sementara itu, menurut wagub, pertumbuhan penduduk Indonesia masuk empat besar setelah China, India, dan Amerika Serikat.

“Jumlah penduduk tersebut merupakan potensi, karena pada 15 hingga 20 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Bonus demografi ini terjadi manakala penduduk usia produktif jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Namun, di sisi lain, usia produktif juga bisa menjadi malapetaka manakala jumlah penduduk yang besar itu tidak berkualitas,” ujarnya.

Untuk itu, tandas wagub, perlunya diperkuat program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

Dia juga mengajak, mari kita perbaharui semangat dan komitmen dari seluruh komponen bangsa dari mulai pemimpin hingga masyarakat, untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.

Wagub juga mengingatkan kepada seluruh bupati dan walikota bahwa Jawa Tengah masih memiliki persoalan yang rumit, yakni mengatasi masalah kemiskinan.

“Hingga saat ini, Jawa Tengah yang terdiri dari 35 kabupaten/kota, angka kemiskinannya terbilang masih tinggi yakni 35 persen dari 35 juta penduduk. Artinya, masih terdapat penduduk miskin di Jawa Tengah yang jumlahnya mencapai 4 juta orang lebih,” jelasnya.

Wagub menekankan, dari jumlah penduduk miskin tersebut, yang perlu mendapat perhatian adalah berapa banyak jumlah PUS yang miskin. “Jumlah ini sangat penting untuk dicatat by name dan by address,” katanya, seraya menegaskan, ketika terdapat PUS miskin biasanya tidak ber-KB. Dan ketika tidak ber-KB, maka anaknya banyak.

“Oleh karena itu, untuk membangun kualitas manusia Indonesia harus melalui pendekatan holistik dan konprehensif,” Heru mengingatkan.

“Karena keberhasilan program KB merupakan pintu masuk untuk memberantas kemiskinan dan peningkatan kualitas manusia, serta kesejahteraan keluarga,” imbuh mantan Bupati Purbalingga itu.

Usai pencanangan Kampung KB, wagub melepas road show mobil peneranagan KB yang diikuti 35 mobil penerangan KB se-Jawa Tengah, serta melakukan peninjauan ke Kampung KB.

Terpisah, Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty mengatakan, pembentukan Kampung KB merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI agar manfaat program KB dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat.

“Pelaksanaan program KB lebih fokus kepada masyarakat kurang mampu dan masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan,” ucapnya.

Diharapkan, usai pencanangan Kampung KB, program KB dapat bergema kembali dan dapat menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun, dan kampung-kampung di seluruh Indonesia.

Khusus untuk Jawa Tengah, Surya memberikan apresiasi yang tinggi karena telah melakukan inisiasi pembentukan Kampung KB dengan nama Kampung Kencana di Desa Tritih Wetan.

“Program KKBPK dengan berbagai kegiatan prioritas di dalamnya, senantiasa diarahkan untuk mewujudkan Nawacita, terutama prioritas membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa, dalam kerangka NKRI,” pungkas Surya. (estanto)