Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Sampaikan Duka Cita Atas Peristiwa Kecelakaan Air di Sungai Sempor Sleman

Uncategorized104 views

Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menyatakan duka cita atas meninggalnya anggota Pramuka Penggalang yang berpangkalan di Gerakan Pramuka Gugus Depan 15045 – 15046, SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dalam peristiwa kecelakaan air di Sungai Sempor, Jumat (21 Februari 2020).

Baca Juga: Susur Sungai Sempor, Ratusan Siswa SMP Negeri 1 Turi Terseret Banjir

Baca Juga: Ambalan Pandu Dewanata dan Dewi Kunti SMA Negeri 2 Kudus Gelar Penerimaan Tamu Ambalan dan Orientasi Pramuka Penegak

Baca Juga: Kak Anggi dan Kak Prima, Dua Anggota Pramuka Purworejo Terbang Ke Amerika Ikuti Jambore Dunia

Kepala Pusat Informasi Nasional Gerakan Pramuka, Guritno menyatakan, siapapun tentu tidak menghendaki  tragedi tersebut terjadi. Namun demikian, Kwarnas Gerakan Pramuka sekali lagi mengimbau kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka khususnya kakak-kakak pembina agar menerapkan pengetahuan manajemen risiko dan bijaksana dalam memberikan kegiatan kepada peserta didiknya.

Baca Juga: Racana Ahmad Dahlan UMP Gandeng Pusdiklat Pramuka Banyumas Gelar KMD

Baca Juga: Meilia Ajeng Hening Mahargiyanti – Melalui Gerakan Pramuka Tumbuhkan Perilaku Disiplin

Baca Juga: DKC Kabupaten Rembang Gelar Penilaian DKR Tergiat

“Di samping itu juga kakak-kakak agar selalu mempertimbangkan berbagai hal dan mengutamakan keselamatan semua peserta kegiatan seperti tertuang dalam SK Kwarnas No.227 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramuka,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima cyber media lintas24.com, Jumat (21 Februari 2020).

Atas peristiwa tersebut Kwarnas Gerakan Pramuka mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penanganan dan pertolongan korban, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, BPBD, BASARNAS, PMI, SAR DIY, RESCUE 920, GBS, PITU RESCUE, CODE X, Bahari, SRC, SAR Linmas, IOF, Sembada Rescue, SAR MTA, PRB Mlati, Rescue 328, Mapala Satu Bumi, Mahaguru, komunitas relawan, tim Pramuka Peduli Kwarcab Sleman dan Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta, serta masyarakat sekitar tempat kejadian.

“Kwartir Nasional melalui Komisi Pengabdian Masyarakat terus melakukan koordinasi dengan tim di lapangan untuk mengetahui kabar terkini mengenai peristiwa tersebut,” tuturnya.

Ia menegaskan, sebagai organisasi moderen dan bertanggungjawab dalam mendidik dan membina kaum muda Indonesia. Gerakan Pramuka memiliki komitmen untuk mengelola resiko sebagai upaya untuk mencapai tujuan, serta memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program dan penyediaan pelayanan.

“Terutama yang berhubungan dengan anggota, pembina, pelatih, pengurus, staf, majelis pembimbing, pemerintah, serta infrastruktur, dalam lingkungan yang aman dan praktis, dirancang untuk mencegah kerusakan, kerugian, luka atau kehilangan pada Gerakan Pramuka atau pihak-pihak lain yang terkait dengannya,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *