Pemerintah Pusat melalui Kemenristek Dikti selalu mendorong Pemerintah Daerah untuk meng-update diri agar tidak tertinggal dengan pesatnya kemajuan teknologi. Hal ini yang mendorong
Pemerintah Kota Tegal berkomitmen untuk terus mengikuti arus perkembangan teknologi dengan menerapkan berbagai inovasi di berbagai bidang. Baik di bidang pemerintahan maupun layanan masyarakat.
“Arah kebijakan Kota Tegal ke depan menjadi Kota Cerdas (Smart City), tentu kesiapan menerapkan berbagai inovasi teknologi di bidang bidang layanan masyarakan menjadi hal yang harus dilakukan,”tutur Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi, usai menghadiri Rakornas Penguatan Inovasi 2019 yang dilangsungkan di Grand Inna Bali Beach Hotel Denpasar, Selasa (27 Agustus 2019).
Menurutnya, Kota Tegal sendiri, dikatakan Jumadi, saat ini telah menerapkan berbagai inovasi teknologi bidang layanan masyarakat seperti layanan “Saklar” (Sedina Kelar) di bidang perizinan. Kemudian Layanan antar jemput KTP berbasis data ke masyarakat.
Selain itu, inovasi TEMIO (Tegal Main Industries Outlook) yang merupakan aplikasi untuk mengenalkan produk industri unggulan sekaligus untuk pemasaran secara online produk-produk pelaku industri kecil menengah di Kota Tegal.
Karena itu, menutnya Rakornas Penguatan Inovasi 2019 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemneristekdikti menjadi momentum untuk belajar dan berbagi inovasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah lainnya.
Senada dengan apa yang disampaikan Wakil Walikota Tegal, Peneliti LIPI yang juga aktif di Dewan Riset Nasional Ashwin Sasongko Sastrosubroto, mengungkapkan rakor kali ini diharapkan menjadi penguat bagi inovasi di daerah agar dapat diimplementasikan di sektor industri dan komersial.
Sebab, menurutnya, inovasi di daerah besar dan banyak, karena itu pihaknya berharap Pemerintah Daerah termasuk Pemerintah Kota Tegal selain harus mengimplementasikan inovasi teknologi diberbagai bidang layanan pemerintahan, juga harus mengakomodir para inovator yang ada di daerahnya agar inovasinya dapat digunakan.
“Selian Kota Tegal juga harus melihat inovasi di daerah lainnya yang lebih baik agar dapat juga diterapkan,” tutupnya.