KOKAM UMP Bentuk Satgas Cyber

Uncategorized153 views

Peredaran ujaran kebencian di media sosial di tengah masyarakat telah meresahkan banyak pihak. Tak hanya pemerintah, sejumlah elemen pun berupaya untuk menangkal berita tak valid tersebut.

Seperti yang dilakukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Cendikia Universitas Muhammadiya Purwokerto (UMP).

KOKAM bekerjasama dengan tim pengabdian masyaratakat Fakultas Teknik dan Sains UMP mengadakan  pelatihan  Cyber Media bertajuk “hati-hati dengan jejak digital” di ruang Laboratorium RPL Gedung R lt. 4 Fakultas Teknik dan Sains  UMP, Kamis (30/8/2018) kemarin.

 Hadir pada acara Anggota KOKAM SC UMP, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)  Se UMP, Hizbul Wathan (HW) Ak. Anshori dan Tapak  Suci  Putera  Muhammadiyah.

Komandan KOKAM SC UMP, Iwan Fakhruddin, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penggunaan Internet atau dunia Maya dengan bijak dan tertib, tidak merugikan penggunanya.

“Pentingnya membuat tim cyber crime dilingkungan Muhammadiyah khusunya di UMP bertujuan untuk menangkal hal-hal buruk dan membahayakan institusi, karena sampai sekarang masih banyak berita yang kurang baik , tidak dapat dipertanggung jawabkan alias berita hoax,” kata Iwan.

Menurutnya pelatihan Cyber Media, bertujuan memberikan pengetahuan tentang bagaimana pentingnya melindungi data informasi yang dimiliki dari serangan orang lain yang akan mengakses atau membobol data pribadi kita secara illegal.

“Kami mempunyai harapan besar pada teman-teman mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan, supaya mereka menjadi pelopor terdepan dalam menjaga keamanan dalam bidang media, setidaknya dilingkup organisasi yang mereka masing-masing,” ucapnya.

Sementara itu Mukhlis Prasetyo Aji, S.T.,M.Kom dalam pemaparan materinya mengungkapkan  Cyber  Media merupakan alat komunikasi  dengan  menggunakan  jaringan internet atau bentuk komunikasi yang ada di dunia maya.

Menurutnya Cyber  media  merupakan  media yang tumbuh seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi internet dan teknologi elektronik lainnya.

“Perkembangan teknologi yang sangat pesat, memudahkan semua orang bisa mengakses internet secara bebas. Akan tetapi kemudahan itu juga mempunyai dampak negatif.  Karena dapat membuka peluang terhadap bocornya data informasi yang kita miliki oleh pihak lain,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, lanjut Mukhlis, perlu ada upaya penyadaran bagi pengguna fasilitas teknologi tersebut. Tujuannya, agar pengguna mengetahui betapa pentingnya memahami tindakan preventif terkait dengan upaya perlindungan keamanan informasi yang dimiliki.

“Mengamankan informasi merupakan sebuah upaya dalam melindungi dan mempertahankan informasi yang kita miliki dari upaya-upaya orang lain yang berniat buruk dengan mengakses data pribadi kita secara illegal,” katanya.