Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo, menilai saat ini banyak anak muda di Indonesia yang tak mengenal Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pandangan itu ia sampaikan dalam pidatonya saat sidang paripurna ketiga, Kamis malam, (4 Oktober 2019).
“Tantangan yang kita hadapi semakin bertambah berat karena banyak generasi muda yang tidak lagi mengenal Pancasila. Bahkan ada di antara mereka yang lebih menyukai ideologi lain daripada Pancasila,” tutur Bambang Soesatyo
Bamsoet mengatakan fenomena ini menjadi tantangan terkini bagi eksekutif dan legislatif. Ia meminta lembaga tinggi negara, khususnya MPR, bersama-sama menumbuhkan kembali nilai Pancasila kepada masyarakat.
Menurut Bambang Soesatyo, MPR mesti menunjukkan eksistensinya dalam mengatasi persoalan-persoalan ideologis di tengah masyarakat. Adapun tugas terkait penguatan ideologi itu sebenarnya telah tercantum dalam revisi Udang-undang MPR-DPR-DPRD dan DPD atau UU MD3.
“MPR ke depan harus menjadi lembaga yang memimpin penguatan empat pilar itu. Apalagi di tengah perkembangan situasi global dan kemajuan teknologi yang melesat.Majelis dan Dewan diwajibkan memasyarakatkan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” tutur Bambang Soesatyo