Inflasi Cilacap Tertinggi di Jateng dan Nasional, Capai 0,99 Persen

Uncategorized122 views

CILACAP Tepat dua pekan pasca Lebaran, inflasi Kabupaten Cilacap tercatat mencapai 0,99 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 123,06 persen, dan angka tersebut merupakan inflasi tertingi di atas Jawa Tengah dan nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap Edy Aprotuwiyono dalam rilisnya yang disampaikan di Kantor BPS, Senin (3/8)mengatakan, inflasi Cilacap bulan Juli 2015 terjadi terutama disebabkan oleh adanya kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran, di antaranya kelompok bahan makananmengalami kenaikan sebesar 2,92 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,41 persen, kelompok sandang 0,05 persen, kelompok kesehatan 1,14 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,51 persen.

Sedangkankelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami penurunan IHK sebesar 0,06 persen.

Edy menjelaskan, komoditas yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi paling tinggi antara lain adalah daging ayam kampung, angkutan udara, bimbingan belajar, cabe rawit, dan daging ayam ras.

Laju inflasi kota Cilacap tahun kalender Juli 2015 terhadap Desember 2014 sebesar 1,55 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (year on year) Juli 2015 terhadap Juli 2014 sebesar 5,74 persen.

Dikatakan, dari 82 kota IHK nasional, 6 kota berada di Jawa Tengah. Seluruh kota IHK dari Provinsi Jawa Tengah mengalami inflansi, dan inflasi tertingi Jawa Tengah adalah kota Cilacap sebesar 0,99 persen, dan inflasi terendah kota Purwokerto sebesar 0,84 persen.

Inflasi kota Cilacap bulan Juli 2015merupakan tertinggi di atas Jawa Tengahsebesar 0,92 persen, dan inflasi nasional sebesar 0,93 persen, jelasnya.