Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Harbrinderjit Singh Dillon atau HS Dillon meninggal karena komplikasi jantung dan paru-paru di Pulau Bali. Dillon meninggal pada usia 74 tahun dan meninggalkan tiga orang anak dan dua orang cucu. Sebelum dikremasi, jenazah Dillon akan prosesi upacara secara militer di RSAD Denpasar.
Dillon jatuh sakit saat sedang bulan madu bersama.
“Sebulan yang lalu dirawat di sini komplikasi jantung dan paru-paru. Beliau lagi di sini liburan bersama Drupadi S Harnopidjati istrinya, ya ibu saya, ya bisa dibilang bulan madu kedualah,” kata anak sulung Dillon, Haryasetyaka Singh Dillon kepada wartawan RS Siloam, Jalan Sunset Road, Badung, Bali, Senin (16 Septemebr 2019).
Harya menuturkan ayahnya dirawat di RS Siloam sejak 19 Agustus 2019 lalu. Dia menyebut keluarga sudah merelakan kepergian sosok Dillon.
“Jadi beliau bersama istri terkasih menikmati Pulau Dewata ini, saya yakin sebagai anaknya bapak memilih Pulau Dewata ini sebagai rumah peristirahatan beliau terakhir,” tuturnya.
Semasa hidupnya, HS Dillon pernah menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Penanggulangan Kemiskinan (UKP2K) di era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). HS Dillon juga kerap hadir di KPK untuk memberi masukan ataupun dukungan terkait pemberantasan korupsi di Indonesia.