Biasakanlah untuk dapat memilih bacaan yang baik dan kita butuhkan. Masalah yang sering hadapi adalah kita belum dapat memilih buku bacaan yang baik, juga karena terbentur oleh sempitnya waktu hingga tidak dapat membaca buku dalam jumlah yang banyak.Oleh karena itu diperlukan keterampilan dalam memilih bahan bacaan.
Bagi Drs. Subeno, SE.,M.Si, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga minat baca buku bukanlah suatu yang tumbuh secara otomatis, melainkan minat baca buku ditanam, ditumbuhkan serta dipupuk.
Subeno menyakini, dengan menentukan pilihan buku bahan bacaan yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan atau relevan dapat memperoleh pengetahuan yang optimal. Sebenarnya, membaca secara luas nyaris identik dengan ilmu pengetahuan, aspek peradaban manusia yang utama mengantarkan manusia dapat mengembangkan kehidupannya.
“Budaya membaca buku merupakan salah satu penentu utama yang membuat ilmu pengetahuan berkembang pesat dan mengantarkan manusia ke dalam kehidupan dinamis, serta berwawasan luas sehingga manusia mudah dalam menjalankan kehidupannya,”ungkap Subeno.
Suami dari Harsini, S.Pd, M.Si Guru di SMP Negeri 4 Purbalingga ini menjabarkan lebih lanjut, membaca buku merupakan satu hal yang kurang diminati oleh masyarakat umum, karena dianggap membosankan dan menjemukan. Oleh karena itu dianjurkan selektif dalam mencari waktu dan selalu membawa buku dengan tujuan membaca. Namun, paradigma yang berkembang saat ini adalah beberapa orang mulai mengesampingkan kegiatan membaca buku dengan dalih terlalu sibuk dan tidak punya waktu.
“Memang benar, alasan kesibukan menjadikan seseorang enggan untuk membaca buku. Itu semua bisa saja disiasati, banyak caranya kok,”jelasnya
Subeno mencontohkan, karena pekerjaan yang padat, maka salah satu solusi untuk mengatasi hal itu, memanfaatkanlah kemajuan teknologi. Setiap orang pasti memiliki smartphone atau komputer jinjing (laptop), gunakan kecanggihan teknologi untuk menyimpan bahan bacaan yang diperlukan sesuai pekerjaan. Kelompokan dalam satu folder, dan dibagai menjadi beberapa folder sesuai kebutuhan.
“Dalam smartphone dan laptop milik saya, sudah ada folder bahan bacaan penting, misalnya folder peraturan, undang-undang, kebijakan, regulasi, laporan kerja, dan bahan bacaan penunjang pekerjaan saya,”ungkapnya.
Subeno yang pernah menjadi juara lomba Karangan Ilmiah Mahasiswa tahun 1984 ini menambahkan, membaca dan menulis merupakan kegiatan yang kompleks. Dengan membaca seseorang belajar menulis, mengetahui apa yang hendak ditulis, bagaimana teknik menulis, tujuannya menulis dan sebagainya. Sehingga semakin baik kemampuannya membaca akan semakin terampil pula Ia menulis. Menulis juga merupakan proses belajar. Dengan menulis terdapat proses berpikir dan mengekspresikan hasil pemikiran.
“Sehingga hasil belajar menulis akan tampak dari perubahan perilaku seorang penulis yang tertera dalam hasil penulisannya, yang suatu saat akan dibaca oleh orang lain,’ungkapnya.(ali mas’udi)