Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0702/Purbalingga Letkol Inf Yudhi Novrizal menekankan kepada masyarakat di Kabupaten Purbalingga selalu tanggap akan bencana. Pasalnya, letak geografis Kabupaten Purbalingga yang tinggi dan berada di lereng Gunung Slamet rawan bencana alam.
Hal itu diungkapkan, Letkol Inf Yudhi Novrizal saat menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif Radio Republik Indonesia (RRI) Purwokerto bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga di Aula Room Serbaguna Kabupaten Purbalingga, Selasa (19 Nopember 2019).
“Kita bisa melihat bagian utara Kabupaten Purbalingga, keadaan tanah yang harusnya ditanami tanaman tertentu sekarang banyak ditanami dengan tanaman yang bukan sebagai penahan tanah, maka akan rawan terjadi tanah gerak atau longsor,” tuturnya seperti rilis dari Penerangan Kodim (Pendim) 0702/Purbalingga yang diterima cyber media lintas24.com
Letkol Inf Yudhi Novrizal menambahkan, untuk mengantisipasi dan penanganan bencana alam perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang terintegrasi.
“Kita yang tinggal di Kabupaten Purbalingga mempunyai kewajiban untuk membantu mengantisipasi serta mengatasi terjadinya bencana alam. Karena mengatasi bencana alam adalah tugas kemanusian untuk meminimalisir agar tidak ada korban manusia,” tuturnya
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melalui Kepala BPBD Purbalingga Umar Fauzi menambahkan, dalam upaya penanggulangan bencana, BPBD memiliki tiga program yakni, program pra bencana dengan mengurangi resiko bencana, tanggap darurat evakuasi secepat mungkin dan rehabilitasi serta rekontruksi dampak bencana.
“Salah satu cara untuk menyampaikan tanda adanya bencana adalah dengan memukul kentongan yang dimiliki masyarkat. Kentongan menjadi pilihan komunikasi jarak jauh sebagai tanda bahaya, sehingga diperlukan kentongan disetiap rumah penduduk yang ada. Penanggulan bencana merupakan tanggung jawab bersama semua komponen termasuk masyarakat itu sendiri,” tegasnya.