Bus Wisata Jateng Siap Mengaspal Dengan Terapkan Prosedur New Normal

Uncategorized78 views

Pengusaha otobus pariwisata diharapkan melakukan penyesuaian terhadap new normal. Hal itu bisa dilakukan dengan membuat protokol khusus saat hendak naik angkutan wisata.

“Semua bidang usaha tak terkecuali pariwisata memang harus berubah karena wabah Korona. Tidak sulit kok caranya, yang penting bus harus bersih, apakah itu (bus) dipasangi UV atau dipasangi air purifying. Bisa juga supir dan kondekturnya pakai apd, ataukah jaraknya diatur dan wajib pakai masker,” tutur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Asosiasi Pengusaha Transportasi Pariwisata Jateng (Aspatria), Selasa (9 Juni 2020).

Ia mengakui bahwa sektor wisata paling terpengaruh Covid-19.  Banyak pengusaha transportasi wisata yang tak mengoperasikan armadanya. Namun demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah bersiap melakukan kenormalan baru di bidang wisata.  Seiring beberapa daerah telah menurun (tingkat penularan)

“Kita dengan hati-hati melakukan simulasi. Kami harap pengusaha bus wisata, bisa ikut menjadi bagian, terkait prosedur normal baru di bidang transportasi wisata,” tutur Ganjar.

Ia menggambarkan, satu obyek wisata yang akan melakukan simulasi new normal adalah Borobudur. Di Candi Borobudur itu akan disimulasikan bagaimana protokol wisatawan memasuki destinasi, Rabu (10 Juni 2020). Jumlah pesertanya (simulasi) 50 orang.

“Setelahnya, akan dilakukan evaluasi apakah destinasi tersebut bisa dibuka tapi terbatas, mekanisme masuknya bagaimana, kemudian pelindung diri yang digunakan,” ungkapnya.

Ketua Harian Aspatria Jateng, Kuswidyo Aji mengaku siap menyesuaikan armada yang dimiliki oleh asosiasi dengan kenormalan baru.

“Insya Allah kita siap untuk menyikapinya, apakah itu dengan mengurangi kapasitas bus jadi separuh ataukah dengan pemasangan penyekat mika. Kita akan bicarakan dengan asosiasi. Proses normal baruini juga perlu kerjasama dengan biro, hotel dan restoran,” tuturnya.

Ia memaparkan, sejak pandemi Covid-19 sekitar 1000 armada bus pariwisata terpaksa tak mengaspal.

“Ini berimbas pada kru bus wisata yang otomatis menganggur, akibat hal tersebut,” ungkapnya.

Aspatria menyumbangkan 250 APD berupa cover all  dan face shield kepada Pemprov Jateng, untuk diserahkan kepada tenaga medis. Tujuannya, untuk menyemangati para dokter dan perawat yang merawat para pasien Covid-19.