Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi  Berikan Penghargaan Dalam Peringatan Hari Aids dan Hari Disabilitas

Uncategorized150 views

Upaya pencegahan dan pengendalian HIV/Aids bertujuan untuk mewujudkan target three zero pada 2030, antara lain tidak ada lagi ada penularan infeksi baru HIV, kematian akibat Aids, dan stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/Aids (ODHA).

“Salah satu pencegahan yang dapat diupayakan adalah pencegahan penularan dari ibu ke  bayi, sehingga kita dapat menyelamatkan generasi mendatang yang terbebas dari virus hiv sekaligus menghindari terjadinya kekerdilan (stunting) pada bayi lahir dari ibu dengan HIV,” tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat upacara memperingati Hari Aids Sedunia dan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2019, di Halaman Pendopo Dipokusumo, Selasa (3 Desember 2019)

Ia menyampaikan, tema nasional peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2019 yaitu “Bersama Masyarakat Meraih Sukses dan untuk peringatan Hari Disabilitas di Indonesia mengusung tema “ Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul”. Maksud dari tema tersebut adalah berfokus pada kondisi yang memungkinkan dimasukkannya isu-isu disabilitas dalam tujuan pembangunan berkelanjutan 2030 melalui peningkatan kebijakan partisipasi dan memungkinkan disabilitas sebagai SDM yang unggul.

“Tema tersebut juga menggambarkan semangat untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak disabilitas untuk hidup setara yang dapat memberikan kontribusi yang bermakna dalam pembangunan Selain itu juga harapan terkait tema, yaitu Indonesia inklusi, disabilitas unggul dapat terwujud,” katanya.

Pada kesempatan itu, diberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang aktif dalam penanggulangan HIV/Aids serta beberapa orang difabel yang menginspirasi. Diantaranya Puskesmas Kutasari sebagai Puskesmas tergiat, Puskesmas Kalimanah sebagai Puskesmas ter-inovatif, dr Puspitasari sebagai penanggungjawab klinik VCT dan CST/Tenaga Medis Peduli HIV-Aids di RSUD dr Goeteng Taroenadibrata, Baznas sebagai lembaga peduli Aids, Karangtaruna Kecamatan Mrebet sebagai ormas peduli Aids serta Penyuluh agama Islam bidang penanggulangan HIV-Aids dan penyalahgunaan Narkoba sebagai Relawan Peduli Aids.

Selain itu Bupati Tiwi juga menyerahkan berbagai penghargaan kepada beberapa tokoh/instansi dalam rangka Hari Disabilitas Internasional. Mereka diantaranya Aang Santosa, warga Desa Cipaku sebagai difabel mandiri dengan kedua kaki yang telah diamputasi namun giat berjualan serta membuat karya seni dari kayu atau stik es krim

Suhedi, dari Desa Candiwulan seorang tuna rungu dan wicara namun memiliki kemampuan melukis yang luar biasa; Suyatmo SPd, seorang kepala Sekolah SLBN Purbalingga yang baru saja purna tugas setelah mengabdi selama 36 tahun di sekolah tersebut, berkat perjuangannya SLBN Purbalingga menjadi sekolah rujukan tingkat nasional.

Penghargaan juga diberikan kepada PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) sebagai perusahaan inklusi yang sudah merekrut 10 orang tenaga kerja disabilitas tuabilitasna rungu dan wicara.

Sejumlah atlet difabel dari Purbalingga juga berhasil meraih medali dari ajang  National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Tengah maupun Nasional pada 2019 ini juga mendapat tambahan hadiah dari bupati berupa sepeda.

Peraih Medali dari NPCI Jawa Tengah diantaranya; Mauli Azhari Putri (grahita) meraih medali perak untuk tola peluru, Jarwo (tuna rungu dan wicara) meraih medali perunggu untuk lompat jauh, Siswanto (daksa) peraih medali perunggu untuk renang 50M, dan Iqbal Rizky Pratama (Cerebral palsy) meraih medali emas untuk Lari 200M, dan medali perak untuk lari 100M. Iqbal juga medapatkan medali emas untuk lari 200M dan perak untuk lari 100M pada NPC Nasional 2019, disamping itu ia juga menyabet 2 meas untuk Lari 200M dan 100M pada Pekan Paralympic Pelajar nasional (Peparpenas)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *