Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi Bergerak Cepat Kirim Sukardjo RSUD Gutheng Tarunadibrata

Uncategorized131 views

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bergerak cepat setelah mendengar warganya memerlukan perhartiannya. Ia mendatangi rumah Sukardjo (73) tukang ledeng jalan Lawet warga RT 02/ RW 03 Kelurahan Purbalingga Wetan harus kehilangan pipi sebelah kiri Minggu (26 Juli 2020).

Baca Juga : Enam Tahun Pipi Sukarjo Warga Jalan Lawet Purbalingga Terluka. Untuk Makan dan Minum Susah

Baca Juga : Satlantas Polres Purbalingga Menyerahkan Bantuan Untuk Sukarjo Warga Jalan Lawet Purbalingga

Melihat kondisi dan luka yang dialami, Bupati Tiwi langsung menghubungi Direktur RSUD Gutheng Tarunadibrata untuk merawat Sukardjo. Kebetulan Sukardjo sering diminta bantuan memasang instalasi air ledeng di rumah direktur RSUD Gutheng, dr Nonot Mulyono M Kes.

“Pak Nonot, njenengan kenal Pak Kardjo tukang ledeng. Pak Kardjo kemarin kan sempat digigit clurut katanya. Saat ini infeksi, dan infeksinya sampai growak gitu pak Nonot. Jadi saya minta ini langsung ditangani di Gutheng ya pak Nonot. Tolong ini dibantu ditangani ya, hari ini langsung saya suruh ke Gutheng,” katanya melalui telepon pintarnya.

Hari ini (Minggu 26 Juli 2020) Sukardjo langsung dibawa ke RSUD Gutheng Tarunadibrata, didampingi Camat Purbalingga, Lurah Purbalingga Wetan dan ketua RW setempat.

Sukardjo menceritakan, luka ini berawal dari digigit clurut (sejenis tikus tanah-red),. Kejadian sudah berlangsung 6 tahun silam, awalnya hanya gatal, namun dalam tahun terakhir semakin membengkak dan membuat luka terbuka. Sukardjo sempat berobat ke salah satu rumah sakit swasta di Purbalingga, namun tidak membuahkan hasil yang maksimal. Bahkan rasa sakit menyebabkan Sukardjo tidak bisa tidur.

Untuk sekedar makan maupun minum, harus memiringkan kepalanya ke kanan agar makanan maupun minuman tidak tumpah melalui pipi kiri yang terbuka. Untuk menutupi lukanya setiap hari Sukardjo menggunakan masker kain.

“Dulu ketika tahun 2012 saat menonton TV sambil tiduran di lantai, tiba-tiba saya digigit clurut. Dari peristiwa itulah kemudian terasa gatal dan saya garuk hingga luka. Namun lukanya kian hari kian lebar,” jelas Sukardjo.

Tahun 2017 sempat dioperasi namun lukanya tetap terbuka menganga dan basah. Tiga tahun belakangan Sukardjo pasrah dengan kondisinya dan tetap melakukan pekerjaannya sebagai tukang ledeng dan pembuat sumur bor.

“Pak Lurah (Tri Anirwo-red) datang ke rumah sampai delapan kali untuk mengobati luka. Lumayan sudah tidak berair banget. Tapi pipi saya masih terbuka,” tuturnya.