Warga di 10 desa di lereng Gunung Slamet di wilayah Kabupaten Purbalingga diminta tidak panik. 10 desa di lereng Gunung Slamet masing-masing adalah Desa Serang dan Desa Kutabawa di Kecamatan Karangreja, Desa Sangkanayu, Pengalusan, Binangun di Kecamatan Mrebet, Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari serta Desa Karangjengkol, Candinata, Cendana dan Candiwulan Kecamatan Mrebet.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) saat menemui warga lereng Gunung Slamet mengungkapkan, terkait naiknya status gunung tertinggi di Jateng tersebut dari normal menjadi waspada. Masyarakat diminta tetap waspada, tetap tenang dan tidak perlu panik.
Baca Juga : Status Waspada, Gunung Slamet di Jawa Tengah Berpontensi Erupsi Magmatik
“Banyak berdoa agar Gunung Slamet tetap Slamet,” kata Bupati Tiwi di Posko Pendakian Dukuh Bambangan Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Minggu (11 Agustus 2019) petang.
Baca Juga : Festival Wong Gunung 2019 di Pulosari Pemalang Siap Digelar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, lanjut Tiwi, tetap melakukan berbagai langkah-langkah antisipatif. Pemkab akan membangun sepuluh pos pemantauan
Baca Juga : Ini Jalur Terbaik Untuk Pendakian Gunung Slamet
“Dalam waktu dekat akan ada posko pemantauan visual, pada sepuluh desa terdampak. Selain itu, Pemkab Purbalingga juga terus melakukan koordinasi dengan kabupaten lain. Diketahui Gunung Slamet ini berada di empat kabupaten, yakni Purbalingga, Banyumas, Pemalang, dan Brebes.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum akan membangun pos pengungsian. Pos tersebut baru akan dibangun ketika naik level menjadi level III atau Awas.
“Pos pengungsian baru akan dibangun ketika status naik menjadi level III,” kata Kepala BPBD Purbalingga, Umar Fauzi.
Namun demikian, pihaknya terus melakukan pemantauan jalur-jalur evakuasi. Jalur yang pernah dibuat beberapa tahun lalu, dicek untuk memastikan kondisinya. Jika memang ada yang perlu diperbaiki, maka akan segera ditangani.
“Jalur evakuasi relatif masih bagus, tapi tetep kami pantau. Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan,” ujarnya