Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cilacap terus melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) secara komprehensif dan sinergis untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba tahun 2015.
Kepala BNN Kabupaten Cilacap, AKBP. Drs. Agung Prabowo menegaskan, BNN berkewajiban menumpas jaringan sindikat narkoba hingga ke akar-akarnya melalui pemutusan jaringan sindikat narkoba dalam dan/ atau luar negeri dan penghancuran kekuatan ekonomi jaringan sindikat narkoba dengan cara penyitaan aset yang berasal dari tindak pidana narkotika melalui penegakan hukum yang tegas dan keras.
“Memang secara umum untuk mensukseskan program itu tidak semudah yang kita bayangkan karena peredaran dan perkembanagan jaringan narkoba di Indonesia kian meluas,” katanya usai melakukan kegiatan operasi Yustisi dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah Kabupaten Cilacap Senin (12/10).
Karena itu, kata Agung Prabowo, BNN tidak bisa bekerja sendiri untuk memberantas peredaran narkoba tanpa adanya bantuan dari pihak terkait lainnya seperti masyarakat, pemerintah dan kepolisian setempat.
“Dengan adanya kerja sama yang baik tersebut, cepat atau lambat perkembangan peredaran narkoba akan terus berkurang hingga mewujudkan Indonesia bebas narkoba pada tahun 2015,”tegasnya kepada lintas24.com.
Agung Prabowo menjelaskan, penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya (Narkoba) saat ini sangat memprihatinkan sehingga menjadi ancaman serius bagi generasi muda perkembangan bangsa Indonesia ke depannya,” katanya.
Angung Prabowo juga meminta masyarakat untuk lebih memperhatikan anak-anaknya agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang mengancam perkembangan masa depannya.
Dalam operasai yustisi yang digelar sekitar jam 21.00 WIB – Jam 02.00 WIB menyasar tempat hiburan, spa, café dan karaoke di wilayah Kabupaten Cilacap. Kegiatan operasi ini melaibatkan Kepolisian Resor Cilacap, Sub Denpom Cilacap dan RSUD Cilacap
“Kami lakukan pengambilan sample tes urin kepada sekitar 60 orang di dua lokasi berbeda dengan menggunakan 5 parameter (THC, OPI, MET, BZD, AMP) kepada seluruh pengunjung, Pemandu Lagu Karaoke Pekerja dan pekerja Café dan. Dalam operasi kali dilakukan ini dengan hasil nihil,”pungkas Agung Prabowo.