Bekraf Sebut Industri Film Indonesia Banyak Ketimpangan

Uncategorized89 views

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai tenaga kerja atau kru film yang dimiliki Indonesia masih sedikit. Hal ini menjadi permasalahan produser film Indonesia yang diakui perlu menunggu giliran bekerjasama dengan kru film yang terbatas.

Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf, Endah Wahyu Sulistianti menuturkan, kebutuhan layar dan kru sama pentingnya. Indonesia juga diakui tengah mencetak tenaga kerja di dunia film.

“Mereka hanya sebatas pengetahuan otodidak tidak bisa menjamin tanpa adanya potensi,” ungkapnya.

Padahal lanjutnya, dunia perfilman Tanah Air tengah menjadi sorotan. Perkembangan karya film hingga antusias penonton kini menuai banyak pujian. Hal ini kembali dikaitkan dengan penghargaan masyarakat kepada hasil karya sineas Indonesia. Namun, dibalik itu semua, ada beberapa hal yang dikhawatirkan perihal industri film saat ini.

“Pertumbuhan perfilman Indonesia itu luar biasa dari segi layar 900-an dari tahun 2015, tiba-tiba sekarang udah mau 1800, dabel. Dalam empat tahun udah dua kalilipat. Terus jumlah film, dari seratusan, sekarang 180. Dari jumlah penonton tripel malah, dari tahun 2016 cuma 16 juta-an. Sekarang akhir tahun lalu 52 juta,” jelas Endah

Artinya tambah Endah,  adanya kegairahan baru di industri film. Itu tidak diimbangi dengan tumbuhnya sekolah-sekolah film yang mencetak tenaga-tenaga profesional yang bisa melayani produksi film.

“Itu memang sangat terbatas, artinya kita berusaha untuk bisa mencetak tenaga-tenaga profesional itu bisa lebih banyak. Karena bagaimana pun di Indonesia itu walaupun yang belajar otodidak tetep saja keahlian potensi itu diperlukan. Itu maksudnya masukan saya,” tutur Endah.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *