Sosialisasi pengawasan partisipatif Pilkada Purbalingga 2020 diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purbalingga melalui gelar budaya di halaman kantor Kecamatan Bobotsari, Sabtu (7 Desember 2019).
“Penting sekali keterlibatan masyarakat dalam pengawasan Pilkada. Hal ini akan jauh lebih optimal jika seluruh komponen masyarakat berpartisipasi aktif. “Nah, dengan gelar budaya, selain melestarikan budaya lokal, dengan cara ini ajakan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan Pilkada, lebih mudah diterima,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Purbalingga, Imam Nurhakim kepada cyber media lintas24.com.
Menurut dia, masyarakat sesungguhnya adalah mitra dan sahabat Bawaslu. Keduanya secara bersama-sama harus memastikan proses demokrasi berjalan sesuai prosedur. Kedaulatan rakyat dalam Pilkada juga dapat ditegakkan tanpa tercederai oleh praktik-praktik kotor yang merusak demokrasi seperti politik uang.
Kepala Kantor Kesatuan Kebangsaan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Purbalingga, Muhammad Faturrokhman menyampaikan, pengawasan pilkada adalah kewajiban semua pihak agar pesta demokrasi itu berjalan dengan aman lancar dan damai. Dari situ akan terwujud Pilkada Kabupaten Purbalingga yang bermartabat dan berintegritas.
Dalam sosialisasi pengawasan partisipatif ini Bawaslu Purbalingga menghadirkan Kenthongan Titir Budaya yang dipentaskan dari pagi hingga siang, kuda kepang (ebeg) Khodam Wijaya Kusuma yang dipentaskan sejak siang hingga sore.
Pada malam harinya digelar pertunjukan Tari Kreasi dilanjut Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk yang dipimpin oleh dalang Ki Tuwuh Permana Jati.