Hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, sesuai peta rawan bencana mempunyai potensi terkena bencana alam. Menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, dari 35 kabupaten/kota sesuai peta yang ada hampir seluruhnya rawan bencana.
“Hanya satu yang relatif aman dari bencana, yaitu Kota Salatiga. Jika sudah hujan seperti ini, apalagi setelah kemarau panjang perlu antisipasi banjir dan longsor,” kata Heru usai rapat paripurna di Gedung Berlian (DPRD Jateng), Senin (9/11).
Untuk persiapan menghadapi bencana, perlu cek dan ricek kembali kesiapannya, baik dari peralatan maupun SDM-nya. Kendala di lapangan yang dihadapi karena desakan jumlah penduduk, ada beberapa lahan yang tidak layak huni tetapi menjadi hunian.
“Tidak mudah mengatasinya, seperti di Banjarnegara. Demikian juga di Kota Semarang dimana ada tren membangun di tebing-tebing padahal resikonya tinggi,” tuturnya.
Fenomena tersebut selain karena lahan semakin sempit juga ada tren lantaran pemandangannya bagus. Di Kota Semarang lanjutnya, banyak sekali bangunan-bangunan yang didirikan di tebing-tebing.
“Kami selalu berkoordinasi dengan Wali Kota Semarang, mengenai bangunan-bangunan tersebut,” tambahnya.