Ali Mochtar Ngabalin Imbau, Warga Jangan Sebar Provokasi yang Berpontesi Membuat Kerusuhan di Medsos

Uncategorized93 views

Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan video dan foto yang berpotensi menimbulkan provokasi terkait aksi massa di Papua dan Papua Barat. Ngabalin mengingatkan agar masyarakat turut menjaga situasi tetap kondusif.

“Tidak ada cara lain kecuali memang dihimbau kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan foto-foto, video-video yang cenderung memprovokasi publik, memprovokasi masyarakat. Karena itu akan membuat situasi yang tidak bagus bagi orang Papua baik di Jayapura, baik di Manokwari, diseluruh tanah Papua maupun yang ada di beberapa tempat lain,” ujar Ngabalin di Jakarta,  Senin (19 Agustus 2019).

Ia juga meminta masyakat agar cermat dan tidak menyebarkan berita bohong. Ngabalin menegaskan berita-berita hoax hanya akan menimbulkan masalah baru.

“Diimbau kepada seluruh masyarakat bisa lebih teliti untuk tidak ikut menyebarkan berita-berita yang hoax, memprovokasi, konten-konten yang memanas-manasi sehingga tidak lebih banyak menimbulkan masalah negatif negatif di publik,” ujarnya.

Menurut dia, situasi di lapangan saat ini tidak seperti yang beredar di media sosial. Namun demikian, Ngabalin menyatakan pemerintah menyesalkan ucapan yang memicu keributan di Papua-Papua Barat. Hal ini sebelumnya juga telah disampaikan Menko Polhukam Wiranto.

“Ini situasi tidak seperti yang dibayangkan di media sosial. Biasa saja, tetapi memang pemerintah menyampaikan penyesalan terhadap pilihan-pilihan kata narsis yang disampaikan oknum-oknum, karena itu ya, atas nama orang Papua kita menyesalkan, sangat menyesalkan,” kata Ngabalin.

Lebih lanjut, sebagai putra daerah, Ngabalin mengatakan orang Papua adalah orang yang penyayang. Karena itu, dia juga mengingatkan warga Papua agar tetap tenang.

“Kalau orang Papua itu kan sebetulnya penyejuk, penyayang. Kami-kami ini kan kelihatan aja agak kulit gelap, keriting, tapi hatinya hati penuh penyayang,” ucap Ngabalin.

“Karena kalau terjadi perusakan pada fasilitas-fasilitas umum yang rugi juga nanti ya, kita sendiri khususnya di Papua Barat ya. Sebagai orang Papua Barat, orang Fakfak, anak adat, saya tentu mengimbau kepada temen-teman, adik-adik saudara-saudara semua supaya bisa agak tenang,” sambungnya.

Rentetan demo di wilayah Papua dan Papua Barat diduga dipicu bentrokan mahasiswa asal Papua dengan aparat di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Ada isu tindakan rasisme mewarnai bentrokan itu. Aksi di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, berujung rusuh, sementara aksi di Jayapura, Papua, berlangsung tertib.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *