Terowongan bawah tanah menyerupai goa masih terjaga keasliannya oleh masyarakat Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta Jawa Barat
Goa Jepang, masyarakat setempat menyebutnya. Pasalnya, goa itu dibangun oleh penduduk setempat pada zaman penjajahan Jepang. Goa ini berukuran tinggi 2,5 meter, lebar 3 meter lebih. Memiliki kamar sebanyak 9 ruang luas sekitar 5 meter.
“Belum sempat selesai dibangun. Karena Jepang kembali, perang dunia kedua kalah. Tapi dari cerita dan kisah orang tua dulu sudah bersejarah dari zaman Belanda. Dari saya kecil sampai kini goa masih seperti itu,” ungkap Agus Saprudin (50).
Ia mengatakan berdasarkan cerita yang berkembang di tengah masyarakat goa ini sebelum dibangun oleh penduduk setempat zaman penjajahan jepang merupakan goa alam.
“Goa Jepang pertama kali ditemukan sekitar tahun 2000 oleh seorang warga tengah berburu hewan.”Namanya pak Ade yang menemukan goa ini. Sekarang sudah tak tinggal di sini. Pas tahu, pak Ade langsung ke lari ke kampung untuk memberitahukan warga,” katanya.
Ia mengatakan, para tetua di sini berpesan jika goa ini harus tetap dipertahankan dan jangan diubah keasilannya.
“Kakek dan Nenek serta orang tua saya saat itu hanya berpesan jangan sampai goa itu dirubah saja,” ujarnya.
Warga lainnya, Ginanjar Saputra menuturkan, goa jepang itu masih belum tereksplorasi. Kondisinya cukup gelap hingga tidak tembus cahaya senter dan dihuni ribuan hewan kelelawar
“Dulu 2001 saya pernah masuk bersama rombongan. Masuk ke dalam pakai lampu petromak. Karena senter biasa atau lampu ponsel tak tembus cahaya,” ujar Ginanjar
Ia mengatakan, goa tersebut saat ini dilarang dimasuki masyarakat karena untuk keselamatan. Goa ratusan tahun ini tetap menjadi rahasia dan memiliki cerita dibaliknya. “Sekarang untuk umum tidak bisa,” kata dia.