Dari sebanyak 84 paket pekerjaan konstruksi di Kabupaten Purbalingga, sebanyak 31 paket pekerjaan perlu mendapat perhatian karena kompleksitas item pekerjaan, bobot pekerjaan yang belum selesai serta sisa jangka waktu pelaksanaan
“Hingga tanggal 11 Nopember 2019 sebanyak 38 paket pekerjaan sudah menyelesaikan pekerjaan konstruksinya, 46 paket pekerjaan masih dalam waktu pelaksanaan,” ungkap Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga, Wahyu Prasetiyono dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Tahun 2019 yang dihadiri para Rekanan Jasa Konstruksi, Konsultan Perencana dan Pengawas, di Ruang Ardilawet Setda, Senin (11 Nopember 2019).
Ia merinci, beberapa kegiatan yang mendapat terhatian tersebut yang menonjol diantaranya : Peningkatan Kapasitas Jalan Rajawana – Rembang (DAK), Peningkatan Kapasitas Jalan Bojong – Panican (Bangub), Peningkatan Struktur Jalan Tidu – Bandara, Pemeliharaan Berkala Jalan Wirasaba – Kemojing, Belanja Pemeliharaan Pembangunan dan Rehabilitasi Terminal Bukateja, Pemeliharaan Berkala Jalan Karanganyar – Karangmoncol, Pengembangan Destinasi Wisata (DAK), Pembangunan Jalan Tlahab Lor – Siwarak, Pembangunan Puskesmas Kejobong Tahun 2019, Pemeliharaan Berkala Jalan Karangaren – Purwadadi,
“Kemudian, peningkatan Kapasitas Jalan Padamara – Kutasari, Pembangunan Landfill (Zona Penimbunan) I, Pembangunan Gedung Aula (Dinaker), Pembanguna Centra IKM (DAK), Pengadaan Pembangunan Gedung IBS, Revitalisasi Pasar Sinduraja,” katanya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan agar rekanan mulai berhitung dengan sisa waktu yang ada (1,5 bulan), dengan mengatur jadwal sedemikian rupa sehingga sampai pAda akhir tahun bisa selesai tepat waktu, juga tepat mutu, tepat spesifikasi dan tepat manfaat. Sehingga hasil bisa dimanfaatkan segera oleh masyarakat Purbalingga.
“Memasuki musim penghujan, faktor cuaca untuk bisa jadi bahan pemikiran, bagaimana untuk mengatasi hambatan. Mungkin bisa dengan menambah SDM, lembur atau ketersediaan material dan alat. Kita mandan khawatir, karena hasil monitoring progress pekerjaan masih memprihatinkan,” katanya.
Bupati juga meminta agar konsultan pengawas, selalu berada di lokasi pekerjaan khususnya saat proses pembangunana berlangsung. Setiap OPD, pengguna anggaran ataupun PPKom wajib selalu berkomunikasi dengan konsultan pengawas secara rutin.
Lebih ditekankan lagi, Bupati juga mewanti-wanti rekanan yang mengerjakan proyek yang dibiayai dengan DAK. Pasalnya DAK memiliki peryaratan tersendiri yang lebih ketat diatur oleh pemerintah pusat. “Sekiranya itu los atau tidak sesuai target, Hilang uangnya sudah dan jujur kita tidak sanggup untuk membayarnya melalui APBD, ada kemungkinan kegiatan itu tidak terbayarkan. Ini resiko-resiko pekerjaan. harus ada perhatian,” katanya.
Beberapa pekerjaan fisik yang dibiayai DAK diantaranya, Pembangunan Pintu Gerbang Golaga, Jalan Rajawana – Rembang, IKM, Pasar Mandiri, dan IBS RSUD Goeteng Taroenadibrata. Disamping mengevaluasi pekerjaan fisik yang masih berlangsung, rapat ini juga mengingatkan kembali kepada rekanan-rekanan yang baru saja memenangkan lelang akhir akhir ini untuk segera memulai pekerjaan.
Beberapa pekerjaan tersebut diantaranya revitalisasi alun-alun, Pembangunan Trotoar dan Drainase Jalan Sudirman Timur, Pemeliharaan Berkala Jalan Blater – Manduraga, Pemeliharaan Berkala Jalan Kalijaran – Tangkisan, Pemeliharaan Berkala Jalan Kertanegara – Mergasana, Penataan Lingkungan Gedung DPRD